ukliknet – Jembatan yang menghubungkan Kebon Duren, Cikambangan, Kelurahan Kalimulya , Kecamatan Cilodong dengan Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung ini sudah kokoh berdiri sejak 1998 dan dijadikan sarana penghubung alternative favorit.
Jembatan yang berada di daerah Kebon Duren, Cikambangan Kalimulya ini memang sedikit tersembunyi, namun cukup banyak kendaraan roda dua kendaraan melewatinya setiap hari karena merupakan jalan pintas. Sayang kondisinya saat ini mengenaskan dan membuat was-was. Tampak masih bisa dimanfaatkan namun jika dilihat lebih dekat kondisinya sudah tak layak dilewati.
“ Tiang jembatan di atas saja sudah nampak karatan. Tapi yang paling membahayakan adalah landasan penyangga di bawahnya. Sudah sangat keropos dimakan karat. Jika tak segera diperbaiki, saya khawatir jika tiba-tiba rubuh akan membahayakan nyawa orang melayang yang melewatinya dan jadi permasalahan tersendiri buat pemerintah Kota Depok. Lihat saja ratusan motor melewatinya dalam jam-jam sibuk, ini mengkhawatirkan ,” ujar Mardan Ketua RW 04 Kalimulya.
Awal keberadaan jembatan ini dibangun menggunakan kayu dan alasnya pakai bondes, yang anggarannya dari swadaya masyarakat. Kemudian pada 1998 Jembatan tersebut dibangun oleh pramuka memakai besi, namun selebihnya renovasi ataupun perbaikan, pengecatan selalu dari swadaya masyarakat.
“ Memang beberapa kali ada janji pemerintah akan membantu perbaikannya. Sempat dari 3 proposal yang pernah kami ajukan ada yang di ACC tapi janji tinggal janji. Bantuan yang kami dapat 0 , katanya ada Rp 700 juta dari Pemkot / PU nyatanya gagal. Dengar lagi ada batuan dari Kementerian 3 M tapi nggak ada wujud sama sekali .Pernah juga dibilang akan dibangun, dana sudah disediakan tapi terjadi gagal pelelangan, karena tidak ada yang mau mengerjakan dan akhirnya anggarannya menjadi silpa. Terakhir tak dibangun juga lantaran dana terserap menjadi anggaran penanggulangan Covid 19.Entahlah,”tambahnya.
Alhasil jembatan sepanjang 36 m x 1,75 m itupun tetap merana dalam kelapukannya. Warga setempat sangat berharap kali ini ada kepedulian pemerintah Kota Depok untuk memperioritaskan. Karena statusnya membahayakan, seandainya dalam keadaan ramai jembatan itu rubuh dibagian tengah tentunya akan makan korban yang tak sedikit.
Kalau sudah gitu percuma saling tuding kesalahan juga. Jembatan ini sudah terlalu tua dan gak bisa sekedar dibetulin dengan hanya dilas saja oleh warga seperti biasanya. Dan kita semua nggak menginginkan kejadian buruk,” ujar Mardan lagi sambil menunjukkan kondisi penyangga jembatan yang rapuh karatan. (dian)