uklik.net – Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini mengapresiasi peran dan pengabdian Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam membantu penanganan bencana.
Mensos Risma menegaskan bahwa, Tagana adalah kekuatan berbasis masyarakat yang merupakan bentuk kearifan lokal yang terbukti tangguh serta berdedikasi.
Sebagai produk kearifan lokal, menurut Mensos Risma, Tagana telah membuktikan kehadirannya dengan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam penanganan bencana. Ia menyinggung peran Tagana dalam menekan jumlah korban jiwa pada saat gempa melanda Aceh pada tahun 2004 silam.
“Ya Tagana ini merupakan bentuk atau produk kearifan lokal. Pengabdian dan kontribusi Tagana sangat membanggakan. Di Simeuleu misalnya, yang harusnya wilayah yang terdampak paling parah akan tetapi, korban yang dilaporkan hanya 4 jiwa. Ini semua tidak lepas dari kuatnya peran kearifan lokal dan termasuk di dalamnya Tagana, ” tutur Mensos Risma pada acara Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Tagana ke-17 Bhakti Sosial dan Jambore Nasional di Plaza Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/03).
Hadir mendampingi Mensos, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Pepen Nazaruddin, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnana, dan Sekretaris Dirjen Linjamsos Robben Rico. Hadir pula Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Dalam kunjungan ke kawasan bencana, Mensos Risma mendapatkan laporan yang menyatakan bahwa, Tagana dari daerah lain biasa tergerak membantu rekannya yang tengah bertugas di lokasi bencana. “Mereka tanpa dipanggil, dengan inisiatif sendiri datang ikut membantu. Dirgahayu Tagana ke-17,” kata Mensos Risma bersemangat.
“Jadi Tagana dari daerah sekitar, biasa datang untuk turut serta membantu. Mereka bekerja tidak kenal lelah. Dari pagi sampai malam. Dalam melaksanakan tugasnya, Tagana bekerja bersama dengan unsur-unsur masyarakat lainnya termasuk dengan pilar-pilar sosial Kementerian Sosial,” kata Mensos Risma menambahkan.
Tak lupa, Mensos Risma mengucapkan terima kasih kepada Tagana. “Salam dari Bapak Presiden untuk Tagana,” ucapnya.
Dalam kesempatan sama, Mensos juga mengatakan bahwa, peran Tagana tidak hanya pada saat bencana, namun juga sebelum penanganan bencana. Dalam hal ini, Tagana juga menyelenggarakan pelatihan antisipasi menghadapi bencana dengan melibatkan anak sekolah.
“Ini bagus ya sehingga nanti anak-anak yang masih bersekolah, sudah mulai terbiasa dan mengenal penanganan bencana sejak dini. Ini diharapkan dapat mengurangi resiko bencana,” harapnya.
Mensos Risma juga berharap, Tagana tidak hanya menangani bencana alam, namun juga bisa menangani bencana sosial yang sudah berjalan dalam beberapa kesempatan ini.
“Kemensos menyelenggarakan program Tagana Masuk Sekolah (TMS). Dengan tujuan sebagai upaya sosialisasi kesiapsiagaan kepada seluruh anak-anak maupun Guru dan Orang Tua di sekolah,” ungkapnya.
TMS menggunakan metode pengenalan jenis bencana dan model pengurangan resiko bencana, Strategi kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi bencana dan pengorganisasian penanggulangan bencana di Satuan Pendidikan.
Mensos Risma menjelaskan, dalam penanganan bencana, Kemensos melakukan tugasnya dengan memberikan bantuan berupa permakanan dengan layanan dapur umum, pendirian tenda darurat dan layanan dukungan psikososial serta mengeluarkan cadangan beras pemerintah (CBP) dan santunan ahli waris korban yang meninggal dunia.
Mensos Risma juga menyadari, dengan segala keterbatasan sinergitas multi pihak dengan Kementerian/Lembaga terkait merupakan hal yang mutlak dilakukan sehingga pelayanan kepada korban bencana alam diharapkan dapat terlaksana secara cepat dan tepat.
“Saya harapkan kepada seluruh Kepala Dinas Sosial Provinsi atau yang mewakili agar tidak saja ditingkat Nasional, sinergitas antar lembaga ini terjadi namun ditingkat daerah Provinsi ataupun di Kabupaten/Kota sehingga benar-benar sinergitas ini mempunyai daya guna yang mampu meningkatkan pelayanan bagi masyarakat,” paparnya.
Kegiatan puncak peringatan hari ulang tahun TAGANA ke 17 tahun 2021 dihadiri 582 orang dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Dalam kegiatan ini, dilaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya, Tagana Menjaga Alam. Kegiatan ini merupakan gerakan penanaman pohon mangrove dan tanaman keras lainnya sebanyak 2,7 Juta Pohon sebagai upaya pencegahan bencana di seluruh indonesia.
Kemudian Fasilitasi dan Aktivasi Kawasan Siaga Bencana (KSB). Kegiatan ini merupakan upaya resiko bencana berbasis masyarakat dengan cakupan kawasan yang memiliki potensi dan ancaman bencana yang sama. Acara lainnya adalah TMS, Bhakti Sosial, dan Perlombaan Kecakapan Tagana. (jim)
SUMBER : BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT KEMENTERIAN SOSIAL RI
Klik, follow & subscribe website & media sosial kami 👇🏻
Website : https://kemensos.go.id/
IG: instagram.com/kemensosri
Facebook: facebook.com/KemsosRI
Twitter: twitter.com/PM
TikTok: tiktok.com/@kemensosri
YouTube: youtube.com/KemensosRI28