uklik.net – Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Jepara mendapatkan perhatian Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro. Baik Polda maupun Kodam sepakat untuk memberikan dukungan percepatan penanganan Covid-19 kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara.
Kapolda Jateng Irjen Pol Muhamad Luthfi dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto melakukan peninjauan secara langsung, Kamis (24/6/2021) di Pendopo R.A Kartini Jepara. Rombongan diterima Bupati Jepara Dian Kristiandi bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jepara.
Bupati Jepara Dian Kristiandi mengucapkan terima kasih kepada Kapolda dan Pangdam untuk membantu percepatan penanganan Covid-19. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga melakukan hal yang sama.
“Kami mengucapkan terima kasih dukungan Kapolda dan Pangdam untuk penanganan Covid-19 di Jepara,” kata Andi.
Dilaporkan bupati, saat ini Kabupaten Jepara berada di zona merah (resiko tinggi) penyebaran Covid-19. Hingga saat ini tercatat total warga Jepara yang terkonfirmasi sejak awal pandemi adalah 12.711 orang. Dari jumlah tersebut 644 meninggal dunia dan 1.958 orang masih dalam status positif Covid.
“Kami berharap kedatangan Polda dan Kodam untuk memberikan suport (dukungan), agar masyarakat menyadari bahwa satu-satunya cara melakukan pencegahan Covid dengan protokol kesehatan,” kata Andi.
Mayjen TNI Rudianto mengaku siap memberikan perkuatan kepada pemkab dan satgas Covid-19 di Jepara. Selain untuk menurunkan angka terkonfirmasi Covid-19, intervensi ini diharapkan dapat menjaga situasi Jepara aman dan kondusif.
“Kami berharap kondisi ekonomi yang saat ini sempat terganggu dapat terangkat kembali secara perlahan,” kata dia.
Irjen Pol Muhamad Luthfi mengatakan, tingginya angka kasus Covid-19 pasca lebaran harus ditanggapi dengan kerja keras semua pihak untuk mengendalikannya. Semua daya harus dikerahkan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 yang disertai dengan meningkatnya angka kematian.
“Kita harus benar-benar bekerja dan menjadikan keselamatan rakyat adalah yang harus diutamakan,” ujarnya.
Harapan kami semua tokoh agama bergerak bersama menyelamatkan umatnya. Jika perlu gunakan tempat ibadah untuk sosialisasikan gerakan 5 M berupa himbauan secara masif.
”Kita harus mengambil langkah Ordinary Emergency penanganan Covid-19 secara bersama-sama,” tegas Ahmad Luthfi, (Dian/Redaksi)