uklik.net – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Advokasi Hukum Indonesia (PADI) Hebat melalui Ketua Umumnya Bambang Sri Pujo Sukarno Sakti, SH, MH, dalam rilisnya meminta, Menteri Kesehatan (Menkes) Ir.Budi Gunadi Sadikin agar mengganti Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes).
DPP PADI Hebat menganggap, Dirjen Yankes Kemenkes RI telah gagal dalam melakukan pengawasan. Merujuk, angka penderita Covid-19 saat ini di Indonesia malah makin bertambah jumlahnya dibandingkan tahun sebelumnya. PADI Hebat juga meminta Dirjen Yankes agar mengikuti jejak Rektor UI.
Selain itu, Bambang menambahkan, berdasarkan video on line Presiden kepada Menteri Kesehatan diketahui, banyaknya obat-obatan yang diperlukan masyarakat hilang diperedaran, beserta oksigen yang saat ini menjadi barang langka. Ditambah, dengan terbakarnya dua (2) gudang obat di tempat yang berbeda serta pelayanan kesehatan yang buruk.
“Baiknya Dirjen Yankes Prof. dr. Abdul Kadir, digantikan saja karena yang pertama rangkap jabatan sebagai Komisaris di PT. Kimia Farma dan kedua, sudah terlalu lama menjabat sejak awal Covid-19 melanda Indonesia hingga saat ini. Mungkin juga beliau sudah terlalu lelah dan harus digantikan oleh Dirjen yang baru,” kata Bambang dalam rilis yang diterima, Minggu (25/7/2021).
Ia menjelaskan, dalam peristiwa swab Anti Gen yang digunakan ulang di Bandara Kualanamo Medan beberapa waktu lalu, dimana pelaksananya adalah PT. Kimia Farma dan dengan adanya usulan dari PT. Kimia Farma mengenai vaksin berbayar, disinyalir perlunya pengantian Dirjen Yankes.
“Saya merasa, Dirjen Yankes telah gagal dalam mengadakan pengawasan sehingga alangkah baiknya Menkes mengganti para Dirjennya. Jangan sampai Menteri Kesehatan Bapak Ir. Budi Gunadi Sadikin menjadi korban yang nantinya dianggap tak mampu dalam menyerap anggaran. Sebenarnya, hal ini bukanlah kesalahan Bapak Menterinya. Akan tetapi, perangkat-perangkat dibawahnya yang harus digantikan secepatnya,” tegas Bambang.
Saat disinggung siapa kandidat yang pantas menggantikan Dirjen Yankes, Bambang menjawab, Bapak Menkes beserta Istana dianggap lebih berkompeten dalam menetapkan kandidatnya. “Namun, jika kami diminta untuk memberikan masukan kriteria kandidatnya, kami siap,” tutur Bambang yang juga Aktivitis Forum Kota 98 ini. (jim)