SOLO – UKLIK.NET – Kabar baik tentang renovasi Keraton Kasunanan Surakarta muncul lagi pada Oktober 2021 ini. Hal itu dikarenakan adanya kunjungan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang mendampingi Dijen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, dengan meninjau langsung kondisi Keraton Solo, pada Kamis (7/10).
Dijen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti sendiri mengatakan, bahwa dalam peninjauan tersebut dirinya melihat dulu kondisi Keraton seperti apa, serta lokasi titik-titik kerusakan.
Namun sejatinya, usulan tentang renovasi Keraton Kasunanan sudah dilakukan oleh Tedjo Wulan pada tahun 2017 lalu. Kondisi riilnya , konflik dua kubu, yang berkepanjangan didalam Keraton Surakarta Hadiningrat, sampai saat ini belum juga berakhir.
Pada tahun 2018 lalu, usai islah antara raja kembar SISSKS Sinuhun PB XIII, dengan Tedjo Wulan, seperti memunculkan harapan akan kemajuan keraton Surakarta kedepan.
Sesaat setelah dari pihak Tedjo Wulan, yang rela mengakui Hangabehi sebagai raja tunggal, kemudian mengajukan program renovasi dan revitalisasi sebanyak 13 tempat didalam Keraton dan komplek Keraton Surakarta.
Diantara tempat yang diajukan ke Dirjen Kebudayaan yakni Panggung Songgobuwono, Keraton Kilen, Ndalem Sasana Mulyo, penataan kandang kereta dan mobil tua, tursino puri, dan Kawasan Gondorasan yaitu bekas bangunan yang pernah dipakai untuk SMEA Saraswati , untuk dijadikan Kantor Maha Menteri.
” Dokumen/proposal setelah pengajuan saat itu, 3 bulan kemudian di setujui oleh pihak dirjen kebudayaan,” tandas KP Bambang Pradotonagoro, kepada Reporter UKLIK.NET dikediamannya di Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa(12/10).
Dikatakan Bambang , saat itu rencana renovasi dan revitalisasi 13 item di dalam keraton dan komplek Keraton Surakarta, telah di buat hingga menghabiskan anggaran 2 milyar.
Namun ternyata proses rekonsiliasi/ islah antara Sinuhun XIII dan Tedjo Wulan, belum cukup membuat rencana memperbaiki kerusakan di 13 tempat terealisasi. Ternyata masih ada dari pihak kerabat keraton Surakarta, yang tidak senang dan mengganjal rencana dari pihak panembahan Tedjo Wulan, hingga belum terealisasi sampai saat ini.
Tidak menyerah begitu saja, saat ini menurut staf hukum dan Humas maha Mentri panembahan Tedjo Wulan, KP Bambang Pradotonagoro, pihaknya akan kembali mengajukan proposal yang telah di setujui dirjen kebudayaan tahun 2018 tersebut.
Dia berharap semua pihak terutama dari penentang dari pihak Keraton Surakarta, untuk tidak curiga dan menghalang-halangi tujuan mulia, yang dimaksudkan hanya kemajuan Keraton Surakarta. ( Tim Jurnalis UKLIK.NET – Salahuddin SP )