SOLO – UKLIK.NET – Kematian calon Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi Saputra, 21, beberapa waktu lalu, yang diduga akibat kekerasan oleh seniornya saat mengikuti Diklatsar Pra Gladi Patria XXXVI menwa UNS, mengundang keprihatinan banyak pihak.
Selain mengecam kalangan tersebut menuntut agar Resimen Mahasiswa di Indonesia, dibubarkan agar tidak kembali jatuh korban jiwa dan munculnya kembali kekerasan di kampus.
Ketua DPP Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Jawa-Tengah, Chrisno Haribowo, di temui Reporter UKLIK.NET di SOLO , saat temu Alumni IARMI Jawa Tengah, di Balaikota Surakarta, Sabtu malam (30/10) mengaku ikut prihatin atas peristiwa tersebut dan mendoakan korban diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara kepada panitia Diklatsar Pra Gladi Patria XXXVI Menwa UNS, untuk mempertangjawabkan kegiatan. “Harus diterima apapun hasilnya, dan kalau (panitia Diklatsar menwa) tidak terbukti bersalah harus dikembalikan nama baiknya”, ujarnya.
Pada bagian lain meskipun baru saja muncul korban meninggal dari calon menwa UNS saat mengikuti Diklatsar, ia tetap mensuport kegiatan seperti Diklatsar menwa dan berharap semua dapat diselesaikan dengan baik.
Ia melihat apa yang dialami korban yang meninggal saat Diklatsar menwa merupakan sebuah kecelakaan dari sekian pendidikan, dan juga terjadi di tempat (kampus) lainnya.
Apa yang dialami calon menwa UNS saat Pra Gladi Patria XXXVI tidak sampai membatalkan Diklatsar Menwa. Dimana menurut Crisno saat ini masih masih berlangsung Diklatsar Menwa gelombang 2, di Lanud Adi Sumarmo Boyolali.
Sementara itu agar peristiwa serupa tidak kembali terulang, ia berharap panitia bisa berpedoman pada buku-buku petunjuk dan mengutamakan Protap. Apabila acuan tersebut diikuti maka kejadian yang sampai memakan korban calon menwa, tidak terulang dan menjadikan pelajaran, serta evaluasi dimasa mendatang.
Sementara itu adanya tuntutan dari sejumlah kalangan agar menwa di Indonesia dibubarkan agar tidak kembali muncul korban, hal itu adalah tidak tepat. “Tidak pas, kalo dibubarkan , Menwa pernah d kirim ke Timur Tengah dan Operasi Seroja di Timor-timur. “, Tandas Chrisno , mengaku dengan tegas desakan pembubaran Menwa .
Selain itu , menurut Chrisno , Menwa selalu melakukan kegiatan positif sehingga sangat tidak masuk akal kalau sampai Menwa di bubarkan, tambahnya. ( Tim Jurnalis UKLIK.NET – Salahuddin Al Ayyubi SP )