Jepara, uklik.net – Masyarakat desa karanggondang
kecamatan mlonggo,kabupaten jepara,jum’at (26/05/2023) telah melakukan ritual sedekah bumi dan berbagai kegiatan yang cukup membuat warga sangat berantusias.
Diantara kegiatan – kegiatan tersebut antara lain,kirab hasil bumi yang dilakukan dihari senin (22/05/2023),dilanjutkan dihari selasa (23/05/2023) pembukaan bazar yang diprakarsai Karang Taruna desa karanggondang.
Sampai ditutup kegiatan bazar hari kamis(25/05/2023).
Setelah penutupan bazar tidak sampai disitu saja dilanjutkan dihari berikut dilakukan ritual dari sedekah bumi itu sendiri. Dan ritual itu dilakukan seperti tahun – tahun sebelumnya di sendang sari kamulyan.Tempat tersebut diyakini sebagai cikal bakal sumber kehidupan di desa Karanggondang.
Dalam rangka mempererat tali persaudaraan dan menjaga tradisi leluhur, warga Desa Karang Gondang secara bersama-sama menyelenggarakan acara sedekah bumi, rangkaian acara yang sudah berlangsung beberapa hari, manganan Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat Pahing, dipercaya sebagai hari yang baik untuk berbagai acara keagamaan dan tradisional. Ditempat ini dulunya bupati Jepara saat berburu berlari mengejar buruannya akhirnya berhasil menangkap buruannya disendang sari kamulyan desa Karanggondang, sehingga ada wasiat kalau besok warga keturunan desa karanggondang harus mengadakan manganan dan jogetan sebagai rasa syukur karena buruan telah ditemukan. Cerita juru kunci sendang kamulyan, Harun Al Rasyid.
Memang sebuah tradisi nenek moyang yang masih dilestarikan masyarakat Karanggondang. Namun lebih dari itu acara syukuran yang biasa disebut manganan oleh penduduk setempat ini sebagai bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua keberkahan dan kenikmatan yang diberikan kepada warga masyarakat Karanggondang. ungkap H. Ali Ronzi Ach.SE Kepala Desa Karanggondang, sesaat setelah memimpin prosesi manganan di Punden Sendang Sari Kamulyan.
Diacara tersebut dihadiri dari berbagai kalangan masyarakat
Selain itu, lanjut H.Ali Ronzi tradisi manganan yang diadakan setiap tahun sekali pada hari Jumat pahing jatuh setiap bulan Dzulqaidah.
Setelah syukuran atau manganan dan di adakan tayuban atau jogetan dipunden dilanjut malamnya sebagai acara puncak dengen pagelaran wayang kulit,dengan dalang ki Danar Hadi dari desa setempat juga. (Enn)