uklik.net – SOLO – Kepanduan Hizbul Wathan Kota Solo punya pimpinan baru. Ketua Kwartir Daerah HW Kota Solo yang baru adalah Parimin Tedjo Pramono. Pengukuhan Pengurus Kwarda HW Surakarta digelar di Balai Muhammadiyah Keprabon Banjarsari Solo , Selasa 6 Februari 2024.
Caleg DPR RI Dapil 5 Jateng No urut 4 , Umar Hasyim , hadir sebagai undangan , karena Umar adalah salah satu senior di Muhammadiyah Kota Solo , bahkan pernah menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah Solo tahun 1994 hingga 1998.
Umar Hasyim berharap dengan seksama , bahwa gerakan kepanduan Hizbul Wathan adalah wadah potensial untuk mencetak generasi hebat dari kalangan Muhammadiyah.
“;Disinilah tempatnya , kepanduan HW adalah kawah candradimuka untuk mencetak calon pemimpin masa depan, sehingga bisa meneladani sikap patriotisme Jenderal Sudirman yang pernah menjadi kader HW,” ujar Umar Hasyim, ditemui seusai acara pengukuhan. Sebagai partisipasi dukungan untuk HW Solo , Umar Hasyim memberi bantuan dana yang diterima simbolis oleh Ayahnda Parimin.
Sementara itu , Sesepuh Muhammadiyah Solo KH Subari memberi kilas balik tentang kepanduan Hizbul Wathan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan. Menurut mantan Ketua MUI Kota Solo ini , HW didirikan oleh Kyai Dahlan seusai hadir dalam sebuah pengajian di Sontohartanan Keprabon. Waktu itu , Kyai Dahlan terkesima dengan latihan para pemuda Muhammadiyah yang digelar di Pamedan Mangkunegaran.
Terinspirasi hal itu , Kyai Dahlan mendirikan HW . Hizbul Wathan pertama kali didirikan pada tahun 1336 H (1918 M) di Yogyakarta.
Dari kepanduan HW inilah muncul tokoh tokoh , salah satunya Jenderal Sudirman. ” Selain Pak Dirman , kader HW yang pernah menjadi Panglima ABRI adalah Jenderal Feisal Tanjung , karena ayah dari Feisal Tanjung pernah menjadi Ketua DPW Muhammadiyah Sumatera Utara,” tandas Kyai Subari.
Dalam kesempatan ini Ketua Kwarda HW Surakarta yang baru , Parimin Tedjo Pramono menjelaskan bahwa , organisasi yang paling potensial dalam menggerakkan kepanduan adalah Muhammadiyah. Bahkan , Kepanduan HW yang didirikan tahun 1916 jauh lebih tua dibandingkan dengan Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka baru dibentuk pada 1961 sebagai penyatuan dari berbagai organisasi kepanduan yang sudah ada.
Baru pada tahun 1999 , Hizbul Wathan kembali berdiri mandiri.
Parimin menjelaskan , bahwa kader HW bisa direkrut dari sekolah sekolah Muhammadiyah. ” Kalo di Solo ini ada sekitar 19 ribu siswa sekolah Muhammadiyah , mereka mengikuti ekstra kurikuler wajib , sehingga dari situlah bisa terjaring aktifis aktifis HW,” jelas Parimin Tedjo Pramono.
Dalam kepengurusan baru seiring selesainya Muktamar di Solo , Parimin akan menjadi Ketua Kwarda HW Surakarta hingga tahun 2028 yang akan datang. ( Tim Jurnalis uklik.net – Safrudin )