uklik.net – Yogya – Menjelang puncak acara , seluruh peserta menggelar gladi resik dibawah sinar matahari yang panas menyengat. Stadion Kridosono yang bersejarah ini terlihat seperti lautan gamelan. Saking panasnya , para pengrawit sampai menutup tubuh dengan kain , caping maupun payung. Sementara panitia mempersiapkan acara puncak dengan menyediakan kursi vip ditengah tengah lapangan.
Dengan digelarnya gaung gamelan ini , maka Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) 2024 akhirnya sampai di penghujung acara. Sebagai puncaknya sekaligus upacara penutupan YGF 2024, dipersembahkan Gaung Gamelan.
Gaung Gamelan mengumandang dari Stadion Kridosono Yogyakarta mulai sore Minggu (11/8/2024) pukul 16.00 WIB dengan menampilkan 14 Karawitan dari Desa Budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tampil pula Gamelan Kyai Kanjeng, Karawitan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya,
Karawitan Putri Bantul, dan Gending Bahana UAD. Serta penampilan spesial dari kelompok Anteng Kitiran, Sarongroove, Drummer Gguyub Yogyakarta, dan Sanggar Sritanjung.
Keterangan yang diperoleh dari Ari Wulu, Program Director YGF 2024.
YGF bukan sekadar perayaan musik, namun adalah perjalanan kembali ke akar kita.
“Melalui tema ‘Piweling’ kami ingin terhubung kembali dengan asal usul alami kita, menumbuhkan rasa syukur, kebersamaan, dan pertumbuhan. Festival ini berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan, melestarikan warisan kita sambil merangkul kemungkinan-kemungkinan baru,”ujar Ari Wulu.
Yogyakarta Gamelan Festival 2024 yang digelar Komunitas Gayam16 ini didukung sepenuhnya oleh
Dinas Kebudayaan DIY, Dana Keistimewaan, Jogja Festivals, Sayegan Proyektor, Loman Park Hotel, dan Okid Cafe. ( Tim Jurnalis uklik.net – Safrudin )