uklik.net – Kasus Demam Berdarah kembali merebak diwilayah Jumapolo Karanganyar. Beberapa warga dilaporkan mengalami gejala-gejala demam tinggi, nyeri sendi, dan ruam yang khas dari penyakit ini.
Salah satunya warga Tempurejo Jumapolo Karanganyar yaitu Wagini, pada hari Senin (2/12/2024) terjangkit Demam Berdarah setelah mengalami gejala keluhan demam yang tidak kunjung turun setelah diberikan obat. Wagini positif Demam Berdarah setelah memeriksakan diri di Puskesmas Jumapolo Karanganyar Jawa Tengah setelah menjalani Pemeriksaan Laboratorium.
Dari hasil Laboratorium terlihat bahwa angka Trombosit Wagini mengalami penurunan drastis dari angka normal. Setelah dilakukan pemeriksaan maka Wagini harus menjalani rawat inap di Puskesmas Jumapolo Karanganyar Jawa Tengah.
Dari wawancara salah satu tetangga Wagini warga Tempurejo Jumapolo Karanganyar, Wagini awalnya mengeluh lemas, pusing, tidak enak badan kemudian berlanjut demam yang tidak kunjung turun.
“Iya awalnya tidak enak badan mas, kemudian katanya sudah diperiksakan ke dokter kemudian diberikan obat tidak kunjung sembuh panasnya”, Ucap salah satu tetangga Wagini ketika diminta wawancara.
Ketika media mengkonfirmasi kepada anak Kandungnya yaitu Anik melalui Whats Up Massengers menyampaikan bahwa kondisi ibu Wagini sudah membaik meskipun masih ada keluhan.
“Alhamdulillah Sudah tidak menggigil lagi, keluhan keringat dingin sudah berkurang, tapi masih lemas dan alhamdulillah sudah ada perubahan sedikit”, Ucap Anik kepada media.
Sementara, dari pihak Pemerintah Desa Jumapolo Karanganyar sendiri melalui Kepala Desa Agus Purwanto.,ST menyampaikan akan segera berkoordinasi segera dengan pihak Bidan desa dan Puskesmas setempat.
“Selamat malam mas, akan segera saya konfirmasikan Puskesmas terlebih dahulu, biasanya bides atau Puskesmas akan info terlebih dahulu”, Ucap Agus kepada wartawan Senin malam (2/12).
Diwilayah Jumapolo Karanganyar sendiri sebelumnya beberapa warga sudah terjangkit Demam Berdarah yaitu warga Tengklik Jumapolo yaitu Bapak Rudy beserta istri Kiki sekeluarga, warga Tempurejo Cucu dari Bapak Karman dan warga Ngemplak Jumapolo yaitu Bidan Maha sekeluarga.
“Masing – masing sebelumnya ada Balita usia 4 tahun positif Demam berdarah kemudian mondok di RS Dr Oen Solo baru, kemudian satu keluarga terkena semua juga menjalani mondok di RS Dr Oen Solo Baru, kemudian satu keluarga juga di Jumapolo positif DB mondok di Rumah Sakit Wonogiri”, Ucap salah satu tetangga pasien.
Penyakit Demam Berdarah sendiri merupakan salah satu penyakit yang berbahaya serta mematikan apabila tidak segera dilakukan Tindakan pertolongan yang tepat. Meskipun Demam berdarah dapat disembuhkan, namun ada hal yang perlu diwaspadai yaitu terjadinya komplikasi Syok pada DBD atau istilah medisnya Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa berujung kematian. Syok dapat terjadi karena penderita Demam Berdarah terlambat mendapatkan penanganan, termasuk kurangnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda syok dini. (ZAFIRA SARI)