uklik.net — sebuah kota yang terus tumbuh sebagai kawasan urban modern, ternyata masih menyimpan kekayaan budaya lokal yang harus dijaga kelestariannya. Hal ini menjadi pesan utama Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Nina Suzana, dalam kegiatan Depok Media Arts Summit 2024 yang digelar di Ballroom Hotel Bumi Wiyata, Sabtu (7/12/2024).
Dalam kesempatan itu, Nina Suzana, atau yang akrab disapa Mpok Nina, mengajak Generasi Z (Gen Z) untuk berperan aktif dalam melestarikan tradisi khas Kota Depok. Salah satu tradisi yang menjadi sorotan adalah Rebut Dandang, yang telah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Jawa Barat pada tahun 2023.
“Kami mengajak Gen Z untuk melestarikan budaya asli Depok, seperti Rebut Dandang, Tari Topeng Cisalak, Ngubek Empang, dan lainnya. Hal ini perlu dilakukan agar budaya kita tidak punah di tengah derasnya arus modernisasi,” ujar Mpok Nina di hadapan audiens yang didominasi generasi muda.
Menjaga Identitas di Tengah Keberagaman
Mpok Nina juga menyoroti pentingnya memahami perbedaan antara budaya asli Depok dan budaya daerah lain, seperti Betawi. Dalam pembukaan acara, misalnya, ditampilkan Tanjidor dan Palang Pintu, yang merupakan budaya khas Betawi, bukan Depok. Namun, hal tersebut tetap diapresiasi sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.
“Indonesia kaya akan budaya. Kita harus menggali potensi budaya yang ada di setiap daerah, termasuk Depok. Untuk itu, adik-adik dari Gen Z juga harus pandai berpantun dan ikut lomba-lomba budaya yang sering diadakan pemerintah,” tambahnya.
Menurut Mpok Nina, berbagai upaya perlu dilakukan agar generasi muda mengenal dan mencintai budaya lokal. Salah satunya adalah melalui penampilan seni tradisional dalam acara-acara resmi dan kompetisi seni budaya. Dengan begitu, nilai-nilai tradisional dapat terus diwariskan kepada generasi berikutnya.
“Melalui berbagai penampilan budaya Depok dalam setiap kegiatan, kami berharap anak-anak zaman now tahu dan bisa menyebarluaskan, bahwa Depok punya budaya khas. Anak muda punya peran besar untuk menjaga agar budaya lokal tetap eksis dan dikenal luas,” tegasnya.
Rebut Dandang: Simbol Kearifan Lokal Depok
Salah satu budaya yang menjadi kebanggaan Kota Depok adalah tradisi Rebut Dandang. Tradisi ini memiliki makna simbolis sebagai bentuk kebersamaan dan semangat gotong royong. Dengan diresmikannya Rebut Dandang sebagai WBTb Jawa Barat, tradisi ini diharapkan semakin dikenal dan dihargai, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional.
“Rebut Dandang adalah kebanggaan kita. Dengan pengakuan ini, semoga tradisi ini semakin banyak dipentaskan dan dicintai generasi muda,” ungkap Mpok Nina.
Selain Rebut Dandang, Depok juga memiliki seni tari seperti Tari Topeng Cisalak, yang merefleksikan kehidupan masyarakat Depok tempo dulu. Tradisi lain seperti Ngubek Empang, yang merupakan kegiatan menangkap ikan secara tradisional, juga menjadi bagian penting dari identitas budaya Depok.
Gen Z, Harapan Masa Depan Budaya Lokal
Keterlibatan Gen Z dalam pelestarian budaya menjadi perhatian utama dalam kegiatan ini. Mpok Nina menekankan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak utama dalam menjaga eksistensi budaya lokal.
“Budaya itu identitas kita. Kalau bukan kita yang menjaganya, siapa lagi? Anak-anak muda adalah kunci masa depan budaya. Lewat kreatifitas mereka, budaya lokal bisa dipopulerkan bahkan ke tingkat internasional,” katanya.
Melalui kegiatan seperti Depok Media Arts Summit 2024, pemerintah berharap budaya lokal semakin diapresiasi oleh masyarakat, khususnya kalangan muda. Dukungan dari pemerintah, seperti penyelenggaraan lomba seni dan ruang berekspresi untuk anak muda, menjadi langkah strategis untuk mewujudkan hal tersebut.D
Dengan tekad bersama, Kota Depok tidak hanya akan dikenal sebagai kawasan urban yang modern, tetapi juga sebagai penjaga warisan budaya lokal yang kaya dan membanggakan. Apakah Gen Z siap menjawab tantangan ini? Waktu yang akan menjawab.( Red )