• uklik.net
  • Kabar Militer
  • News Uklik
    • Musik, Film, Budaya
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Khazanah
    • Mancanegara
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Olah Raga
  • News Daerah
    • Seputar Depok
    • Seputar Jawa Tengah
    • Seputar Jawa Barat
    • Seputar Jawa Timur
    • Seputar Banten
    • Seputar Jambi
    • Wisata Kab. Bogor
  • Vidio Uklik
No Result
View All Result
  • uklik.net
  • Kabar Militer
  • News Uklik
    • Musik, Film, Budaya
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Khazanah
    • Mancanegara
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Olah Raga
  • News Daerah
    • Seputar Depok
    • Seputar Jawa Tengah
    • Seputar Jawa Barat
    • Seputar Jawa Timur
    • Seputar Banten
    • Seputar Jambi
    • Wisata Kab. Bogor
  • Vidio Uklik
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Membangun Benteng Bangsa Keluarga dan Pendidikan Anti – Radikalisme

uklik.net by uklik.net
15/10/2025
in Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Membangun Benteng Bangsa Keluarga dan Pendidikan Anti – Radikalisme
0
SHARES
0
VIEWS
Post Views : 9
9 / 100
Didukung oleh Rank Math SEO
Skor SEO

Uklik.net – Jakarta – Pintu masuk radikalisme sering kali bukan dari senjata, tetapi dari ruang yang paling sunyi: pikiran yang kehilangan arah dan keluarga yang kehilangan kendali. Itulah yang disadari Arif Fathoni, eks napiter sekaligus mantan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) setelah bertahun-tahun terjerumus dalam ideologi kebencian.

BacaJuga

EN- LMND Launching Pengurus Eksekutif Nasional: Maju Untuk Demokrasi dan Perubabahan

Polda Metro Jaya Bagi-bagi Bansos ke Driver Ojol, Dana Bansos Jadi Sorotan Ketua JMP

Huawei Perkenalkan HUAWEI WATCH GT 6 Series : Perpaduan Desain Elegan dan Fitur Olahraga Profesional

Kini, setelah menjalani proses panjang deradikalisasi dan reintegrasi sosial, Arif menjadikan pendidikan dan keluarganya sebagai benteng utama agar arus ekstremisme tidak kembali menerobos kehidupan generasi muda.

“Harus pendidikan,” kata Arif dalam sebuah forum. Tanpa pendidikan yang memadai, menurutnya pertahanan seseorang akan mudah dijebol, teurtama di era arus banjir informasi. “Kenapa jebol? Karena sungai yang deras, tanggulnya tidak kuat menahan arus yang deras tadi. Jebol,”. Ia berbicara bukan sebagai mantan pelaku, tetapi sebagai seseorang yang telah melihat betapa lemahnya pagar nalar dan kasih ketika pendidikan dan keluarga abai.

Dia mengaku, ideologi radikal dulu masuk dalam kehidupannya ketika ia masih mahasiswa baru. Saat itu, ajakan pengajian yang tampak biasa ternyata menjadi jalan menuju gerakan transnasional yang menolak sistem negara. Ia mengingat betul bagaimana narasi kebencian tumbuh pelan-pelan dengan menyerang kepercayaan pada pemerintah, lembaga agama, dan bahkan keluarga sendiri.

“Keluarga bisa hilang karena pilihan radikal. Maka peluk keluarga, libatkan keluarga,” katanya.

Kini Arif menyadari, tidak ada benteng yang lebih kuat dari komunikasi yang hangat antara anak dan orang tua. Ia menyesal pernah menutup diri dari keluarga yang sesungguhnya ingin melindungi.

“Saya ingin menyampaikan pesan kepada teman-teman: sayangi keluarga, libatkan keluarga dalam setiap keputusan, jangan memutus komunikasi dengan orang tua. Dulu saya meremehkan orang tua, itu salah besar. Orang tua tidak ingin menyesatkan anaknya,” ujarnya.

Kesadaran itu muncul setelah ia menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan dan mengikuti berbagai program deradikalisasi. Melalui pendekatan humanis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Antiteror, Arif dipertemukan dengan tokoh-tokoh agama moderat dan para akademisi. Pendekatan berbasis keluarga dan pendidikan inilah yang kini menjadi salah satu strategi utama BNPT dalam menutup celah rekrutmen kelompok ekstrem.

Kini, Arif aktif berdakwah di berbagai forum pendidikan dan komunitas muda. Ia senantiasa mengingatkan bahwa radikalisme bukan hanya ancaman keamanan, tapi juga ancaman moral dan kemanusiaan. Ia percaya, benteng paling kuat melawan ekstremisme bukan di barak atau kantor polisi, melainkan di rumah dan ruang kelas.

“Peganglah rujukan pada ulama yang kredibel. Muhammadiyah, NU, dan ulama yang diakui ilmunya,” pesan Arif. Ia juga menyebutkan bahwa ajaran Islam sejati tidak mengajarkan permusuhan, tetapi mengedepankan rahmat dan kedamaian. “Jangan tertipu ajakan yang mengobarkan kebencian.”

Previous Post

Pamit dari Kota Hujan, Dandenpom III/1 Bogor Letkol Aditya Mahdi Tinggalkan Jejak Hangat di DPRD Kota Bogor

uklik.net

uklik.net

news - musik update

Baca Selanjutnya

EN- LMND Launching Pengurus Eksekutif Nasional: Maju Untuk Demokrasi dan Perubabahan
Nasional

EN- LMND Launching Pengurus Eksekutif Nasional: Maju Untuk Demokrasi dan Perubabahan

11/10/2025
Polda Metro Jaya Bagi-bagi Bansos ke Driver Ojol, Dana Bansos Jadi Sorotan Ketua JMP
Nasional

Polda Metro Jaya Bagi-bagi Bansos ke Driver Ojol, Dana Bansos Jadi Sorotan Ketua JMP

10/10/2025
Huawei Perkenalkan HUAWEI WATCH GT 6 Series : Perpaduan Desain Elegan dan Fitur Olahraga Profesional
Nasional

Huawei Perkenalkan HUAWEI WATCH GT 6 Series : Perpaduan Desain Elegan dan Fitur Olahraga Profesional

09/10/2025
Please login to join discussion
  • BERITA UKLIK
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi Uklik.Net
email : ukliknews08@gmail.com

2018 © uklik.net All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • BERITA UKLIK
  • Contact
  • Daftar Kelurahan Di Kota Depok
  • Daftar Nama Kecamatan Kelurahan/Desa & Kode Pos Di Kabupaten Bogor
  • Home
  • Home 2
  • Home 3
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi Uklik.Net
  • Sejarah Depok
  • Sejarah Kabupaten Bogor
  • Sejarah Kota Tangerang Selatan
  • uklik.net
  • UklikNet
  • Wisata Alam di Kabupaten Bogor

2018 © uklik.net All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uklik.net cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.