uklik.net JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. menerima kunjungan audiensi Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Dr. Mego Pinandito, M.Eng., di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (22/10).
Pertemuan ini menjadi tindak lanjut atas komitmen kedua lembaga dalam mempererat sinergi pengelolaan arsip, menyusul capaian prestasi BNPB yang kembali meraih penghargaan dari ANRI atas hasil pengawasan kearsipan nasional, Senin (20/10).

Dalam penilaian tersebut, BNPB menempati peringkat kedelapan nasional dengan nilai 93,95 dan memperoleh predikat AA (Sangat Memuaskan). Penghargaan ini menjadi yang kelima kalinya bagi BNPB sejak tahun 2021 hingga 2025.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BNPB menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan ANRI dan menegaskan pentingnya arsip sebagai bagian dari tanggung jawab kelembagaan.
“Kami menyampaikan terima kasih atas penghargaan ini. Kami merasa sangat terhormat dan akan terus berkomitmen menjaga tata kelola arsip kebencanaan dengan baik,” ujar Suharyanto.


Lebih lanjut, Suharyanto menegaskan bahwa tugas BNPB tidak hanya berhenti pada fase tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi, tetapi juga memastikan setiap peristiwa bencana terdokumentasi secara utuh sebagai bahan pembelajaran jangka panjang.
“Bencana adalah peristiwa yang berulang. Karena itu, setiap kejadian harus kita jadikan pelajaran untuk memperkuat mitigasi dan kesiapsiagaan ke depan. Arsip kebencanaan sangat penting untuk diwariskan kepada generasi berikutnya, agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama, misalnya membangun di lokasi rawan bencana,” jelasnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala ANRI Dr. Mego Pinandito menyampaikan bahwa dokumentasi kebencanaan memiliki nilai historis dan edukatif yang tinggi. Ia mencontohkan bagaimana peristiwa gempabumi dan tsunami Aceh tahun 2004 menjadi tonggak penting dalam sejarah kebencanaan dunia.
“Peristiwa seperti tsunami Aceh tidak boleh dianggap sebagai angin lalu. Arsipnya menjadi pengingat sekaligus sumber pembelajaran bagi kita semua,” tutur Mego.
Sebagai wujud nyata komitmen, ANRI telah membentuk Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) di Nangroe Aceh Darussalam. Balai tersebut kini menjadi rujukan masyarakat, akademisi, peneliti, hingga komunitas film dalam mempelajari dan memahami kembali peristiwa besar yang mengubah wajah Aceh dan dunia.
“Kami ingin terus memperkuat kerja sama dengan BNPB, khususnya dalam membangun pundi arsip kebencanaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya. (AS/red)
Facebook : @InfoBencanaBNPB
Twitter : @BNPB_Indonesia
Instagram : @bnpb_indonesia
Youtube : BNPB Indonesia
uklik.net
Kabar Militer
News Uklik
News Daerah
Vidio Uklik







