
Uklik.netJ- akarta – Dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Pulmonal Sedunia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyerukan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap Hipertensi Pulmonal (HP) sebagai salah satu penyakit paru dan kardiovaskular yang serius namun sering terlambat didiagnosis.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi pulmonal merupakan kondisi kronik yang ditandai oleh tekanan tinggi pada pembuluh darah paru, yang dapat menyebabkan gagal jantung kanan dan kematian dini bila tidak ditangani dengan tepat.
“Estimasi menunjukkan bahwa lebih dari 25 juta orang di dunia hidup dengan penyakit ini, dengan banyak kasus belum terdiagnosis,” ungkap Dr. dr. Edward Pandu W. Sp.P(K)., dalam press conference online via zoom pada Rabu (19/11/2025) dengan tema “world COPD day – pulmonary hypentension awareness month 2025.”
Lebih lanjut kata dr. Edward, di Indonesia, kasus hipertensi pulmonal diperkirakan meningkat seiring dengan peningkatan penyakit paru kronik, penyakit jantung, dan keterlambatan diagnosis.
“PDPI menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan komprehensif, terutama pada pasien dengan gejala sesak napas kronik, cepat lelah, nyeri dada, dan bengkak tungkai,” Tegasnya.
Tahun ini, tema global “Kenali, Deteksi, dan Kendalikan Hipertensi Pulmonal Sejak Dini” mengajak seluruh tenaga kesehatan dan masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya pencegahan dan tata laksana penyakit ini.
Berukut langkah Pencegahan dan Kewaspadaan Masyarakat:
1. Mengenali gejala awal seperti sesak napas saat aktivitas,cepat lelah, dan pingsan tanpa sebab jelas.
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan paru-jantung secara berkala, terutama bagi penderita PPOK, penyakit jantung bawaan, atau penyakit jaringan ikat.
3. Segera berkonsultasi ke dokter spesialis paru atau jantung bila muncul keluhan menetap.
4. Hindari merokok dan paparan polusi udara.
5. Menjalani gaya hidup sehat: olahraga teratur, cukup tidur, kelola stres, dan konsumsi makanan bergizi.
6. Dukung penelitian dan kampanye kesadaran untuk memperkuat deteksi dini hipertensi pulmonal di masyarakat.
Kegiatan PDPI dalam Peringatan Hari Hipertensi Pulmonal 2025:
1. Webinar Nasional: “Pulmonary Hypertension: Early Detection, Better Outcomes” dengan narasumber dokter spesialis paru dan jantung.
2. Kampanye media sosial dan edukasi masyarakat melalui platform digital dan media massa.
3. Kegiatan pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan paru-jantung di berbagai rumah sakit di Indonesia.
4. Advokasi kebijakan kesehatan untuk peningkatan surveilans, ketersediaan obat, dan fasilitas diagnosis hipertensi pulmonal di fasilitas pelayanan kesehatan.
Melalui momentum ini, PDPI mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap gejala penyakit paru kronik dan mendukung upaya deteksi dini, agar pasien dapat memperoleh terapi tepat waktu.
“Dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, Indonesia dapat mengurangi angka keterlambatan diagnosis dan meningkatkan kualitas hidup pasien hipertensi pulmonal,” tutup, Dr. dr. Edward Pandu W. Sp.P.
uklik.net
Kabar Militer
News Uklik
News Daerah
Vidio Uklik




