uklik.net – Yenny Sucipto, yang biasa disapa Yenny Depok, mengatakan semakin mantap maju sebagai bakal calon Wali Kota Depok 2020-2025. Dia melihat warga Depok tidak lagi membutuhkan Mohammad Idris dan Pradi Supriatna untuk perubahan yang lebih baik.
“Warga menilai tidak ada perubahan yang baik selama 15 tahun terakhir di Depok, begitu juga dalam lima tahun belakangan ini di bawah kepemimpinan Idris-Pradi,” terang Yenny Sucipto, Selasa (25/02/2020).
Kader PDI Perjuangan tersebut menuturkan kesimpulan itu diperolehnya setelah berkomunikasi dengan simpul-simpul masyarakat Depok, termasuk para pedagang Pasar Kemiri Muka yang pada Sabtu lalu ditemuinya.
“Tutup buku untuk Pak Idris dan Pak Pradi. Kita songsong era baru,” tutur Yenny Depok.
Yenny, yang kini bertugas di Kantor Staf Presiden (KSP), menjelaskan bahwa perhelatan Pilkada Kota Depok 2020 menjadi momen yang tepat untuk melakukan perbaikan mendasar yang pada ujungnya akan memunculkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Warga Depok yang sebagian bekerja di Jakarta dan akses informasi yang berlimpah sudah cukup memberikan gambaran seperti apa pengelolaan wilayah yang baik. Perbandingan dengan wilayah lain bisa ditemukan dengan mudah melalui media massa dan media sosial.
“Tidak sulit kok untuk menilai perkembangan Kota Depok. Saya yakin masyarakat sudah paham. Tantangannya sekarang adalah bagaimana mewujudkannya, ya jelas jangan pilih lagi figur yang tidak mempu membawa Depok ke arah yang lebih baik,” kata Yenny Depok.
Dia mengatakan berdasarkan pengalamannya mendampingi perbaikan pengelolaan daerah termasuk dibeberapa wilayah di Bali, serta kementerian/lembaga percepatan pembangunan di Depok bisa dilakukan.
Namun ada syarat yang mendasar, yaitu pemimpin daerah yang memang pekerja dan tahu apa yang akan dilakukan berikut capaian-capaian yang terukur.
Yenny Depok berkomitmen melaksanakan wejangan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri mengenai pengelolaan daerah. Ibu Megawati menyataan daerah harus diurus dengan tata kelola pemerintahan yang baik, tidak neko-neko, kemudian dilakukan oleh kepala daerah yang mempunyai daya juang tinggi.
“Saya kader PDI Perjuangan siap melaksanakannya,” pungkas Yenny. (Yitnos)