• uklik.net
  • Kabar Militer
  • News Uklik
    • Musik, Film, Budaya
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Khazanah
    • Mancanegara
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Olah Raga
  • News Daerah
    • Seputar Depok
    • Seputar Jawa Tengah
    • Seputar Jawa Barat
    • Seputar Jawa Timur
    • Seputar Banten
    • Seputar Jambi
    • Wisata Kab. Bogor
  • Vidio Uklik
  • Redaksi Uklik.Net
No Result
View All Result
  • uklik.net
  • Kabar Militer
  • News Uklik
    • Musik, Film, Budaya
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Khazanah
    • Mancanegara
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Olah Raga
  • News Daerah
    • Seputar Depok
    • Seputar Jawa Tengah
    • Seputar Jawa Barat
    • Seputar Jawa Timur
    • Seputar Banten
    • Seputar Jambi
    • Wisata Kab. Bogor
  • Vidio Uklik
  • Redaksi Uklik.Net
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Khazanah

Mengenang “Sang Binatang Jalang”

uklik.net by uklik.net
26/04/2020
in Khazanah
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Mengenang “Sang Binatang Jalang”
0
SHARES
0
VIEWS
Post Views : 19

uklik.net – Pembatasan sosial dan fisik karena pandemi virus corona tidak menghalangi sastrawan untuk mengenang penyair “Aku Sang Binatang Jalang”. Sekitar dua puluh sastrawan dari berbagai daerah di Indonesia membaca puisi untuk mengenang penyair Chairil Anwar, Sabtu malam, 25 April 2020, pukul 20.30 hingga 23.00. Pembacaan puisi dilakukan di akun Instagram @puisidirumahsaja dalam pentas sastra #puisidirumahsaja 5.

BacaJuga

Bank Pertama di Indonesia Sudah Ada Sejak Jaman Vereenigde Oostindische Compagnie

Penggunaan Diffuser Banyak Manfaatnya Lohh

Wisata Religi Diskominfo dan Awak Media Sragen di Makam Raden Ayu Siti Khotijah di Kota Denpasar

Para penyair yang membaca puisi antara lain, Isbedy Setiawan, Din Saja, Alex R Nainggolan, Mahwi Air Tawar, Mustafa Ismail, Zulfaisal Putera, Sudiyanto, Iwan Kurniawan, Berthold Sinaulan, Tora Kundera, Muhammad Alfariezie, Kamillo Yulisukma, Aflaha Rizal, dan Wrekudara Antasena. “Ada pula refleksi tentang Chairil Anwar yang disampaikan oleh sastrawan Aceh Din Saja,” kata Willy Ana, host acara tersebut.

Din Saja, dalam refleksinya, mengatakan Chairil itu cerdas, pembaca yang tangguh, pemikir hebat. Di usia muda sudah mampu melahirkan puisi-puisi yang kuat. “Pemilihan kata puisinya sederhana tapi sarat makna, romantik tapi pemberontakan. Chairil sebenarnya pantas mendapat Nobel, hanya saja “nasib” tidak berpihak,” ujar Din.

Para penyair yang membaca juga ikut memberi testimoni. Iwan Kurniawan, misalnya, mengatakan bahwa Chairil adalah penyair yang sangat ketat dalam mempertimbangkan diksi-diksi yang hadir dalam puisinya. Tidak ada ruang untuk menyunting kata-kata dalam puisi Chairil, karena semua kata yang hadir sudah begitu tepat. “Kata-katanya sangat padat,” ujar wartawan sebuah media nasional ini.

Adapun Tora Kundera, yang dikenal sebagai aktivis, mengatakan Chairil adalah sosok yang lengkap. Chairil menulis puisi apa yang dia dijalani dalam kehidupannya. Ketika jatuh cinta, ia menulis puisi cina. “Ketika ia terlibat dalam pergerakan dengan aktivis pejuang kemerdekatan, Chairil menulis puisi yang membangkitkan semangat berjuang,” ujar salah seorang penggagas Malam Sastra Margonda itu.
Sebagian besar penyair membacakan puisi karya Chairil Anwar, meskipun ada beberapa yang membacakan puisi sendiri yang masih ada kaitannya dengan Chairil. Salah satu penyair, Isbedy Stiawan ZS, antara lain, membaca puisi berjudul Hampa yang ditulis Chairil kepada Sri, berbunyi: Sepi di luar. Sepi menekan mendesak./ Lurus kaku pohonan. Tak bergerak/ Sampai ke puncak. Sepi memagut,/ Tak satu kuasa melepas-renggut/ Segala menanti. Menanti. Menanti.//

Pentas #puisidirumahsaja digagas penyair asal Aceh, Mustafa Ismail, dan penyair asal Bengkulu, Willy Ana. Ini dimaksudkan sebagai ruang untuk berkarya sekaligus menyegarkan suasana di tengah kejenuhan berada #dirumahsaja. Acara itu digelar tiap akhir pekan, dan kini telah memasuki pekan kelima, sebagian besar pada Sabtu malam.

Selama ini, puisi di rumah saja dilakukan di akun Instagram masing-masing penyair. Host acara hanya membuka dan menutup acara, sementara lalu lintas yang tampil dilakukan lewat WA dan akun IG @infosastra dan @imajihouse. “Kami mendapat banyak masukan bahwa itu merepotkan karena penonton harus pindah dari satu akun ke akun yang lain saat menonton. Belum lagi ada akun yang digembok sehingga penonton tidak bisa menonton,” ujar Willy Ana, yang juga mengagas dan menggerakkan Festival Sastra Bengkulu.

Mereka lalu mencari cara agar pembacaan puisi terfokus. “Sempat pula kami melakukan simulasi menggunakan Zoom Meeting, namun sepertinya baca puisi tidak cocok di sana. Zoom lebih cocok untuk diskusi,” kata Mustafa Ismail, menambahkan. Sebab di Zoom penonton harus diundang. “Sedangkan di Instagram siapa saja bisa menonton. Istilahnya orang yang lagi lewat di di lini masa Instagram pun bisa mampir menonton,” ujarnya.

Maka itu, pembacaan puisi #dirumahsaja 5 dan seterusnya terfokus pada satu akun yakni @puisidirumahsaja. Host mengundang penyair yang mendapat giliran tampil, lalu penyair mengeklik tombol minta bergabung, setelah disetujui layar di Instagram akan terbagi dua, bagian atas host dan bagian bawah penyair yang tampil. Ketika penyair membaca puisi, host menghilang dari sorotan kamera. “Willy bergeser dari kamera agar mirip seperti pembacaan puisi di panggung dan fokus penonton hanya ke satu orang yakni pembaca puisi.” *

Previous Post

Pekerja Informal Tangsel “Menjerit” Karena PSBB, Azizah Bergerak

Next Post

31 OTG Reaktif di Sragen Dikarantina Mulai Senin 27 April 2020 di Gedung SMS

uklik.net

uklik.net

news - musik update

Baca Selanjutnya

Bank Pertama di Indonesia Sudah Ada Sejak Jaman Vereenigde Oostindische Compagnie
Khazanah

Bank Pertama di Indonesia Sudah Ada Sejak Jaman Vereenigde Oostindische Compagnie

09/03/2025
Penggunaan Diffuser Banyak Manfaatnya Lohh
Khazanah

Penggunaan Diffuser Banyak Manfaatnya Lohh

26/02/2025
Wisata Religi Diskominfo dan Awak Media Sragen di Makam Raden Ayu Siti Khotijah di Kota Denpasar
Khazanah

Wisata Religi Diskominfo dan Awak Media Sragen di Makam Raden Ayu Siti Khotijah di Kota Denpasar

22/09/2024
Next Post
31 OTG Reaktif di Sragen Dikarantina Mulai Senin 27 April 2020 di Gedung SMS

31 OTG Reaktif di Sragen Dikarantina Mulai Senin 27 April 2020 di Gedung SMS

PDAM Tirta Asasta Gratiskan Tagihan Air Untuk Pelanggan Kelompok 1

PDAM Tirta Asasta Gratiskan Tagihan Air Untuk Pelanggan Kelompok 1

Pembetot Bass Band Duran Duran, John Taylor, Terinfeksi Corona

Pembetot Bass Band Duran Duran, John Taylor, Terinfeksi Corona

Dalam rangka memutus penyebaran Covid-19 Batalyon Infanteri 6 Marinir ( Yonif 6 Mar ) melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh area Yonif 6 Mar Kesatrian Marinir Hartono Cilandak

Dalam rangka memutus penyebaran Covid-19 Batalyon Infanteri 6 Marinir ( Yonif 6 Mar ) melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh area Yonif 6 Mar Kesatrian Marinir Hartono Cilandak

Please login to join discussion
  • BERITA UKLIK
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi Uklik.Net
email : ukliknews08@gmail.com

2018 © uklik.net All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • uklik.net
  • Kabar Militer
  • News Uklik
    • Musik, Film, Budaya
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Khazanah
    • Mancanegara
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Olah Raga
  • News Daerah
    • Seputar Depok
    • Seputar Jawa Tengah
    • Seputar Jawa Barat
    • Seputar Jawa Timur
    • Seputar Banten
    • Seputar Jambi
    • Wisata Kab. Bogor
  • Vidio Uklik
  • Redaksi Uklik.Net

2018 © uklik.net All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uklik.net cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.