Serangan Laskar di Mertodranan Solo Dinilai Gegabah Tanpa Tabayun uklik.net

Namun, menurut salah satu tokoh aktifis di Pasar Kliwon, Farid Umar Assegaf, kedatangan kelompok laskar itu keliru, gegabah dan tidak tabayun terlebih dulu. " Yang terjadi ditempat itu bukan ritual keagamaan Syiah, tapi acara midodareni manten, karena Habib Umar Abdillah Assegaf akan mantu putrinya yang bernama Rughayah," kata Farid, yang juga aktifis 98 di Solo tersebut, saat ditemui UKLIK.NET.

UKLIK.NET – SOLO – Pasca insiden penyerangan oleh kelompok laskar terhadap beberapa orang di Kampung Mertodranan, Kalurahan Pasar Kliwon Kecamatan Pasar Kliwon Kota Solo, hingga Minggu 9 Agustus 2020 siang, masih dijaga polisi.

Insiden penyerangan oleh kelompok laskar sendiri, terjadi pada Sabtu 8 Agustus 2020 pada sekitar maghrib. Akibat penyerangan itu, Tiga orang terluka dan dilarikan ke RS Kustati. Mereka yang terluka, masing masing Umar Abdillah Assegaf , 57 tahun, Husein Abdillah Assegaf, 54 tahun dan Hadi Umar Assegaf, 15 tahun. Umar Assegaf dikabarkan mengalami gegar otak, dan hingga kini masih dirawat di rumah sakit.

BacaJuga

Calon Gubernur Andhika Perkasa Saksikan Wayang Orang Sriwedari

Sragen Panas Kampanye Pilkada 02 Sigit Suroto Dihadiri Tokoh-tokoh Nasional

Resmi , Sragen Punya Bioskop Lagi , Platinum Dekat Alun-alun

Kelompok laskar yang ditaksir mencapai seratusan orang mendatangi rumah milik mendiang Segaf Jufri yang dikenal dengan sapaan Segaf Piul itu, karena mengira ada hajatan terkait ritual keagamaan penganut Syiah.

Selama ini, kelompok laskar memang dengan keras melakukan penolakan terhadap orang orang Syiah, yang menggelar ritual di bulan Muharram yang biasa mereka sebut perayaan Assyura.

Tahun lalu, kelompok laskar juga membubarkan acara ditempat tersebut.

Namun, menurut salah satu tokoh aktifis di Pasar Kliwon, Farid Umar Assegaf, kedatangan kelompok laskar itu keliru, gegabah dan tidak tabayun terlebih dulu.

” Yang terjadi ditempat itu bukan ritual keagamaan Syiah, tapi acara midodareni manten, karena Habib Umar Abdillah Assegaf akan mantu putrinya yang bernama Rughayah,” kata Farid, yang juga aktifis 98 di Solo tersebut, saat ditemui UKLIK.NET.

Farid mengutuk keras penyerangan tersebut. Sebagai umat Islam dirinya menilai perbuatan itu tidak mengedepankan akhlak. ” Seperti itu jelas tidak meneladani Rasullulah. Padahal mereka mengenal Islam lewat Rasulullah, sementara yang mereka serang adalah dzuriat atau keturunan dari Rasulullah, ” tandas Farid, sambil berharap polisi menciduk pimpinan kelompok laskar, agar tidak terulang lagi.

Suasana dilokasi kejadian pada Minggu siang, puluhan polisi dari Satuan Sabhara Polresta Surakarta, masih berjaga-jaga.

Tampak terlihat, Kepala Kepolisian Sektor Pasar Kliwon AKP Adis Gani Darta SIK , bersama peraonilnya.

Sementara itu acara akad nikah yang digelar oleh keluarga Umar Abdillah Assegaf, sudah dilaksanakan dan dinikahkan oleh Habib Syech pada Minggu pagi. ( Saf – Tim Jurnalis uklik.net )