SRAGEN – UKLIK.NET – Tokoh Umat Hindu Anak Agung Ketut Darmaja , yang menjadi Pimpinan di Parisada Hindu Dharma Indonesia PHDI Jawa Tengah, hadir di Kabupaten Sragen memberikan Dharma Wacana kepada Umat Hindu Sragen dalam. Ketut Darmaja menerangkan tentang Tat Twam Asi diacara Dharma Shanti Nyepi Saka 1944.
Kehadiran Tokoh Umat Hindu Anak Agung Ketut Darmaja di Pendopo Sumonegaran untuk memberi Dharma Wacana atau semacam Tausiyah kepada para Umat Hindu. Secara spesifik , Anak Agung Ketut Darmaja menjelaskan tentang makna Tat Twam Asi yang menjadi pokok dari tema perayaan hari raya Nyepi tahun Saka 1944 atau tahun 2022. Tema Hari Suci Nyepi tahun ini adalah Aktualisasi nilai-nilai Tat Twam Asi dalam moderasi beragama menuju Indonesia Tangguh.
Menurut Ketut Darmaja , sang diri sejati yang namanya roh , yang namanya jiwa , dijelaskan dalam kalimat suci , aku adalah kamu , aku adalah engkau engkau adalah dia , dan dia adalah aku , maka menjadi kita. Itulah Tat Twam Asi. Dia menyangkut soal roh bukan menyangkut soal badan.
Diterangkan Ketut Darmaja , sikap dalam tapa brata dalam Hari Suci Nyepi adalah tegak lurus secara vertikal. Sementara tegak lurus yang lainnya adalah , Umat Hindu harus selalu mengabdi kepada negara dan bangsa.
Dalam kesempatan ini , Ratusan umat Hindu dari sekitar 1500 umat Hindu yang ada di Kabupaten Sragen khidmat dalam mengikuti Dharma Shanti Nyepi Tahun Saka 1944 di Pendopo Sumonegaran. Bupati Yuni tampak hadir dan memberi apresiasi atas peran umat Hindu dalam ikut menjaga kerukunan di Bumi Sukowati.
Puncak acara peringatan hari raya nyepi di Bumi Sukowati Kabupaten Sragen berlangsung dalam sebuah acara Dharma Shanti Nyepi , pada Sabtu 26 Maret 2022 di Pendopo Sumonegaran rumah dinas Bupati Sragen. Hari raya Nyepi dianggap sebagai tahun baru umat Hindu menurut kalender Saka, yang berlaku sejak 78 Masehi.
Umat Hindu dari pelosok desa di Sragen tampak hadir untuk mengikuti rangkaian acara yang diawali dengan upacara persembahan yang dipimpin para Pinandita.
Bupati Sragen datang dan menyambut gembira kehadiran Umat Hindu di Sragen. Dalam catatan Kementrian Agama Sragen , ada sekitar 1500 umat pemeluk agama Hindu di Kabupaten Sragen. Jumlah pemeluk Hindu di Sragen terbanyak ada di Kecamatan Masaran dan Kecamatan Sumberlawang. Sementara jumlah Pura di Sragen ada sekitar sepuluh Pura.
Acara Dharma Shanti Nyepi tahun Saka 1944 di Pendopo menjadi pemuncak dari rangkaian yang ada dari umat Hindu. Sebelumnya , sudah dilakukan Upacara Malesti di Sendang Slogono Girimargo Kecamatan Miri pada 25 Maret 2022 , pada Rabu 2 Maret 2022 dilakukan upacara tawur agung di Pelataran Candi Prambanan , pada Kamis sampai Jumat 4 Maret 2022 dari jam 6 sampai jam 6 Umat Hindu melakukan upacara Catur Brata di Pura atau rumah masing-masing.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati telah menyambut kedatangan Parisada Hindu Dharma Indonesia PHDI Sragen untuk merayakan Dharma Shanti di Pendopo Sumonegaran. Bupati Yuni berharap kegiatan ini bisa mempererat persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.
Dharma Shanti Nyepi Tahun Saka 1944 kali ini bertemakan Aktualisasi nilai-nilai Tat Twam Asi dalam moderasi beragama menuju Indonesia Tangguh. Soal soal Tat Twam Asi ini disampaikan dalam Dharma Wacana yang didampaikan pengurus PHDI Jawa Tengah Anak Agung Ketut Darmaja. ( Tim Jurnalis UKLIK.NET – Safrudin )