uklik.net – Jakarta, Bambu merupakan tanaman yang dikenal karena pertumbuhannya yang sangat cepat dan kekuatan yang luar biasa. Bambu memiliki batang yang keras dan berbentuk silinder dengan ruas-ruas yang jelas.
Tanaman ini banyak ditemukan di berbagai belahan dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis seperti Asia, Afrika, dan Amerika Selatan tak terkecuali Indonesia. Di banyak budaya, bambu digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai bahan bangunan, alat musik, makanan, dan bahan kerajinan.
Segala jenis tanaman hias bisa kita tanam di dalam pekarangan rumah. Hanya saja sebagian orang ingin menanam tanaman hias karena berbagai alasan dan keinginan.
Seperti halnya Ahmad AB atau bang Bowo dari warga Pondo Labu Jakarta Selatan Pencinta Bambu Unik, Minggu (02/11/25) mengkoleksi bambu-bambu dari berbagi daerah yang di koleksi dikediaman nya.
“Saya menggemari jenis bambu bang sudah bertahun-tahun, karena dari segi adat Jawa berbagai jenis bambu unik mengartikan tentang kehidupan manusia, ada filosofinya sendiri-sendiri”, ujarnya.
Ratusan bambu miliknya dipajang di depan Halaman dan dalam rumahnya. Dijejer, satu persatu sehingga tampak rapi dan menjadi ornamen yang menghiasai tembok teras halaman rumahnya.
Ia mengakui suka mengoleksi bambu pada awalnya hanya iseng-iseng saja. Lama-kelamaan, ia mempercayai jika selain bentuknya yang unik, bambu-bambu hasil berburu di hutan itu ternyata bisa mendatangkan rezeki.
Meski pada dasarnya, ia tidak berniat untuk mengomersilkan bambu-bambu unik hasil buruannya. Sebut saja, beberapa dari jenis bambu koleksinya yaitu Songgo Buwono, Patil Lele, Bulu Perindu, Carang Gantung, Petuk Jalu, Pring Petuk, Combong, Tumpang Sari dan Bambu Dampit.
Semuanya ia miliki dan sebagian besar hasil buruannya di berbagai daerah. Hal lain kenapa ia gemar dan menjadi kolektor bambu unik, dikarenakan ada filosofi budaya di dalam bambu tersebut. “Karena dari segi adat Jawa berbagai jenis bambu unik mengartikan tentang kehidupan manusia, ada filosofinya sendiri-sendiri,” ujarnya.
Ia mencontohkan filosofi bambu Songgo Buwono. Menurutnya, seseorang yang telah hidup dan berada dalam dunia ini, haruslah bisa dan belajar menyengkal dunia.
Artinya manusia yang ada di dunia ini, jangan tenggelam dalam keterpurukan duniawi. “Yang seharusnya manusia itu bisa mengendalikan duniawinya, jangan menyerah dalam menghadapi semuanya pusatkan pada satu titik yaitu Allah,” katanya.
Tidak hanya jenis-jenis bambu yang disebutkan di atas. Di teras sederhana belakang rumahnya itu juga berjajar jenis bambu trisula, naga. Dalam mencari bambu berbagai bentuk dan jenis, ia rela pergi berhari-hari ke luar kota.
Kemudian dalam merawat bambu koleksinya cukup dibersihkan setiap hari dan dilapisi dengan pernis agar bambunya tidak lapuk. Tujuan mengoleksi bambu yang memiliki bentuk unik juga untuk mengedukasi masyarakat tentang jenis-jenis bambu itu sendiri.
Dan sekali lagi, mari kita maknai bambu-bambu unik dan langka ini tidak lebih sebagai tanda kebesaran alam dan bukti-bukti kebesaran Sang Maha Pencipta. Sehebat apapun manusia tidak akan mampu menjangkau membuka tabir misteri Dzat Allah, tetapi cukup bertafakur merenungkan akan kebesaran alam ciptaan-Nya.
Lewat tanda-tanda kebesaran alam ini akan semakin menebalkan iman dan ketakjuban kita yang makin besar kepada Sanghyang Khaliq. Karena tak ada yang tak ada atas kehendak kuasaNya. (Tile)
uklik.net
Kabar Militer
News Uklik
News Daerah
Vidio Uklik



