uklik.net – SOLO – Pemilihan Kepala Daerah ( Pilwalkot ) Kota Solo menampilkan dua Paslon yang mempunya kekuatan seimbang. Teguh Prakosa yang berpasangan dengan Bambang Gage diusung oleh PDIP , sebuah kekuatan politik dominan di Solo sejak era reformasi hingga kini. Sementara Respati Ardi yang berpasangan dengan Rektor UNSA Astrid Widayani, didukung oleh KIMplus yang diback up oleh Gibran Raka Buming Raka.
Dua kekuatan ini diformalkan dalam koalisi dari kumpulan beberapa partai politik. PDIP yang mengusung Teguh Bambang , mengandalkan komponen struktural partai yang memang sudah mengakar di Kota Solo. Sementara Respati Astrid, selain mengandalkan dukungan partai koalisi Gerindra Golkar PKS PAN , PSI dan beberapa partai non parlemen, juga mengandalkan relawan relawan yang terbentuk saat berlangsungnya Pilpres yang lalu , seperti relawan Bolone Mase yang dikenal sebagai relawannya Gibran.
Bawaslu Solo bertekad menjadikan Pilkada Solo sebagai Pilkada terbaik di Indonesia yang digelar dengan tanpa banyak pelanggaran.
Komisioner Bawaslu Solo , Agus Sulistyo menyebut sosialisasi ini bagian dari upaya pengawasan partisipatif oleh masyarakat agar Pilkada bisa kondusif . ” Urgensi dari acara ini adalah mengajak masyarakat menolak money politics, penyebaran hoax serta ujaran kebencian,” tandas Agus Sulistyo, ditemui awak media saat menunggangi becak menyusuri CFD, dan sempat meramaikan panggung hiburan yang berada di depan PN Surakarta.
Dikatakan Agus, dari tahun ke tahun tingkat partisipasi masyarakat dalam ikut mengawasi pemilu , semakin meningkat. Hal itu karena kemudahan alat komunikasi dan media sosial yang semakin gampang dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Bawaslu membutuhkan peran dari pemantau pemilu dari berbagai kalangan dalam memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan baik, tetapi juga memastikan keadilan pemilu tetap terjaga dan jangan takut untuk mengingatkan petugas di lapangan apabila tidak sesuai SOP,” katanya . ( Tim Jurnalis uklik.net – Safrudin)