uklik.net – Kepemimpinan Ketua Umum Pusat Partai Golkar, Ir Erlangga Hartanto, sedang diuji. Setelah merekomendasikan Kurnia Obar Sobarna, istri Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Naser, kalah dalam Pilkada 9 Desember, kini harus diuji pula dalam penempatan Plt Ketua Golkar Kabupaten Bandung.
“Musda Partai Golkar DPD II Kabupaten Bandung yang sudah mengalami penundaan berkasli-kali karena belum ada Plt Ketua Golkar juga jadi pembicaraan luas di jawa Barat/ Semula sempat gencar dua nama dicalonkan yakni Bupati Kabupaten Bandung Dadang Naser dan Anang Susanto, namun belakangan dua nama itu redup.” papar Muslim Arbi, Pengamat Sosial Politik.
Menurut Muslim Arbi, sekarang sedang terjadi desas desus pusat akan mendrop seorang wakil ketua Komisi untuk jadi Plt Golkar Kabupaten bandung. Konon yang akan menduduki Plt ini mendapat dukungan salah seorang menteri dari Golkar. Ini bakal jadi persoalan tersendiri.
“Dalam mekanisme partai Golkar semestinya yang jadi Plt Ketua Golkar di tingkat DPD II cukup dari DPD I Propinsi jawa Barat, tidak perlu di drop dari pusat. Sistem drop-drop an ini dianggap kudeta pusat untuk intervensi Plt Ketua DPD II. Dan ini sangat mengganggu semangat demokrasi di tubuh Golkar Jawa Barat,” tandas Muslim Arbi.
“ Mestinya penunjukkan PlT tersebut tak usah berlarut-larut . serahkan saja ke internal DPD II Bandung, jika itu dilakukan niscaya Musda II kabupaten Bandung akan segera terjadi konsolidasi partai dengan cepat dan segera bisa dilaksanakan agenda – agenda kedepan. Karena jika dipaksakan di drop dari pusat. Maka Golkar akar rumput di Kabupaten Bandung akan menganggapnya sebagai Kudeta,” ujar Muslim.
Yang ditakutkan permasalahan akan makin meruncing, jangan lah gonjang-ganjing di tubuh Partai Demokrat yang menyeret nama Presiden Jokowi belakangan ini juga menimpa Pertai Golkar.
“Di khawatirkan muncul anggapan istana ikut , ngacak-ngacak‟ Golkar, karena selain Ketum Golkar, Erlangga juga menterinya Jokowi. Tentunya jika Ketum Golkar tak mau terjadi gonjang-ganjing seperti itu harus menjalankan mekanisme yang benar, “ tandas Muslim Arbi. (toro)