uklik net – SOLO – Meski sepi peserta aksi damai ” People Power ‘ didepan Gedung Umat Islam Kartopuran Kota Solo , pada Jumat 7 Juli 2023 , tetap berjalan. Panitia menyiapkan satu mobil bak terbuka untuk dijadikan arena orasi. Aksi ini berjalan sekitar satu setengah jam , dari pukul 13.00 wib sampai pukul 14.30 , atau menjelang adzan ashar.
Panitia secara masif mengundang warga untuk hadir diacara ini , melalui berbagai media. Panitia berharap acara bisa dihadiri sekitar seribu peserta , namun yang hadir kurang dari 200 orang , dan aparat keamanan berpakaian preman banyak berada disekitar lokasi.
Orasi silih berganti disampaikan dari atas mobil dengan pengeras suara. Orator utama aksi ini , Mudrick Sangidoe , mengingat usianya yang sudah tua dengan kondisi fisik yang sakit , tidak berapi api seperti biasanya.
Dalam orasinya Mudrick mengajak warga untuk berani untuk menyuarakan pendapat . ” Saat ini yang diperlukan adalah keberanian , mari kita lakukan people power ,” ujar Mudrick , yang dikenal sebagai politisi gaek di Solo sejak jaman Orde Baru.
Orator lain yang menggebu gebu disampaikan oleh Sutoyo Abadi , mantan Politisi Golkar Jawa Tengah yang kini berbicara dengan mengatasnamakan Pusat Studi Merah Putih. Sutoyo pernah menjadi pimpinan DPRD Propinsi Jateng dari Golkar.
Sementara orator lainnya adalah Muhammad Taufik , yang disebut sebagai Presiden Ahli Pidana Indonesia. Taufik dikenal sebagai lawyer dan sering bersuara kritis terhadap penguasa. Menurut Taufik , aksi ini sangat konstitusional karena dilindungi oleh undang undang. ” Aksi ini jelas bukan makar. Karena yang bisa makar adalah mereka yang punya senjata,” tandas Taufik.
Rencana awal , aksi People Power di Solo sedianya digelar di Bundaran Gladak, tak jauh dari Kantor Balai Kota Solo. Menurut inisiator aksi People Power di Solo, Mudrick Sangidu, aksi dialihkan ke depan Gedung Umat Islam atas permintaan petugas dari Polda Jawa Tengah.
Panitia mengklaim aksi ini tak memiliki afiliasi maupun kepentingan politik apapun. Ia mengatakan warga berhak bergerak lantaran berbagai saluran aspirasi di parlemen disumbat oleh kepentingan partai politik. ( Tim Jurnalis uklik.net – SAFRUDIN )