UKLIK.NET – KOTA SOLO – Menyusul aksi aksi diberbagai daerah yang melakukan demonstrasi menolak kedatangan Habib Riziek Shihab di daerahnya , ratusan warga Kota Solo , yang dikomando oleh Bandoro Raden Mas ( BRM ) Kusumo Putro SH , menggelar aksi unjuk rasa menolak kedatangan Habib Riziek Shihab bila akan hadir ke Kota Solo.
Aksi unjuk rasa ini digelar , Sabtu 21 November 2020 antara pukul 14.15 hingga 15.20 WIB. Aksi unjuk rasa digelar di kawasan Bundaran Gladag tak jauh dari patung Brigjen Slamet Riyadi. Puluhan peserta mengibar-ngibarkan bendera merah putih. Puluhan peserta lainnya membentangkan poster berisi tulisan antara lain , warga Solo cinta NKRI – Solo Ayem Tentrem – Solo Kota Budaya, dan lain sebagainya. Tiga buah spanduk panjang bergambar Habib Riziek Shihab dengan tulisan warga Solo tolak Riziek Shihab juga dibentangkan.
Sebuah panggung kecil disiapkan untuk orasi koordinator aksi. Pengeras suara dengan iringan lagu lagu perjuangan juga terus diperdengarkan. Pada awal awal aksi , hanya beberapa aparat keamanan yang terlihat dilokasi. Baik personil dari Koramil Pasar Kliwon maupun Polsek Pasar Kliwon tampak memantau jalannya aksi.
Sementara kondisi lalu lintas diseputaran Gladak terutama di depan BCA , kendaraan yang melintas sedikit mengalami kemacetan karena peserta aksi berada diseparo jalan. Dari keterangan yang disebutkan kooordinator aksi , beberapa elemen ikut serta dalam aksi ini , seperti Front Pembela Pancasila ( FPP ) , Pemuda Pancasila ( PP ) , Anshor dan warga masyarakat umum.
BRM Kusumo Putro, SH menjelaskan alasan aksi demo ini digelar. Menurutnya , warga Solo tak boleh tertinggal dengan daerah daerah lainnya yang telah menggelar aksi serupa. Dia juga sebut , kepulangan Habib Riziek Shihab , Imam Besar FPI , telah membuat kegaduhan didalam negeri. ” Oleh sebab itu , sebagai warga Kota Solo kita menolak kedatangannya. Karena agenda safari dakwah akan dilakukan ke berbagai daerah , pasti Kota Solo juga akan dihadiri,” tandas Kusumo , kepada reporter UKLIK.NET yang menemuinya disela-sela aksi , Sabtu(21/11) sore.
Kusumo Putro merasa pesan pesan aksinya sudah tersampaikan secara luas , sehingga bisa diketahui sikap warga Solo yang menolak kedatangan Habib Riziek Shihab. Fihaknya juga menjelaskan , bahwa masyarakat tidak anti habaib dan tidak anti Ormas Islam.
Menjelang berakhirnya aksi demo ini , sebuah mobil polisi menyalakan sirine mendekat kerumunan peseta aksi. Mobil dari Polresta Surakarta ini terus menyuarakan himbauan agar aksi segera bubar. Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar ( Kombes ) Ade Safri Simanjuntak datang dan langsung menuju panggung aksi. Kapolresta tampak berbincang dengan Kusumo Putro , yang meminta waktu untuk membacakan peryataan sikap. Kapolresta memperbolehkan , dan usai pembacaan aksi langsung dibubarkan.
Peserta aksi tampak tertib dan membubarkan diri dan terus dipantau oleh Kapolresta. Menurut Kombes Ade Safri Simanjuntak , fihaknya melarang kegiatan seperti aksi yang memunculkan kerumunan warga. ” Apapun bentuknya kita larang. Apalagi kegiatan ini tidak berijin maka dibubarkan , dengan alasan sangat rentan penyebaran Covid-19 dimasa pandemi ini,” ujar Kapolresta, disela-sela mematau peserta yang membubarkan diri.
Kusumo Putro sendiri mengaku telah mengirimkan pemberitahuan atas kegiatan ini. Meski dibubarkan polisi , dirinya merasa puas karena pesan pesan aksi sudah tersampaikan secara luas. ( Saf – Tim Jurnalis UKLIK.NET )