uklik.net – Didi Kempot (53) meninggal dunia pada pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu, Surakarta, Jawa Tengah. Penyanyi bernama asli Dionisius Prasetyo itu sempat dibawa ke rumah sakit tersebut dalam kondisi tak sadar. Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernandez.
Pemakaman penyanyi Didi KempoT berlangsung di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Di Ngawi juga, telah dimakamkan saudara Didi , yaitu Mamik Prakoso. Sedangkan keluarga istri pertama Didi Kempot telah menyiapkan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Paman dari istri pertama Didi Kempot, Madi, mengatakan, Didi Kempot akan dimakamkan di sebelah makam anak pertamanya, Lintang.
Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat , terlihat mendatangi Rumah Sakit Kasih Ibu dan memberikan komentarnya terhadap mendiang Didi Kempot. Pertama kali pejabat yang datang ke rumah sakit Kasih Ibu adalah Walikota FX Hadi Rudyatmo , disusul oleh Kapolresta Kombes Andi Rivai yang langsung mengerahkan anggotanya untuk melakukan pengamanan. Sedangkan dari TNI yang datang adalah Danrem 074/Warastratama Brigjen TNI. Rafael Granada Baay didampingi Dandim 0735 Surakarta. Sedangkan tokoh masyarakat yang melayat juga terlihat Sumartono Hadinoto dan KH Abdul Karim dari Ponpes Azzayadi Laweyan Solo.
Diseputaran rumah sakit , ratusan penggemar Didi Kempot tampak datang untuk melepas kepergian sang legenda campursari ini.
Tokoh yang melontarkan keinginan dari Didi Kempot untuk bis berumroh dan berduat dengan Habib Syech adalah pengasuh Ponpes Azzayadi Laweyan Solo , KH Abdul Karim. Menurut Gus Karim , akhir akhir ini Didi sering bertandang ke pondoknya. ” Empat hari yang lalu , beliau datang ke pondok , ya itu melontarkan keinginannya untuk umroh , dan berduet dengan Habib Syech , yang dengan musik kasidahan dan bernuansa Islami,” tutur Gus Karim , kepada reporter uklik.net , saat berada di RS Kasih Ibu Solo , sebelum keberangkatan jenazah Didi Kempot. Selain itu , kata Gus Karim , yang tak terlupakan dari Didi adalah sering minta air putih yang didoa’i.
Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut , Didi Kempot adalah seniman besar yang tak membeda-bedakan dalam bergaul. ” Seluruh warga Solo sangat terpukul dengan kepergian mas Didi,” ujar Rudi. Sementara Brigjen TNI. Rafael Granada Baay , Danrem 074/Warastratama mengaku telah mengenal Didi , sejak masih berpangkat Lettu , saat itu sering bekerja sama dalam berbagai kegiatan. ” Sudah sejak saya Lettu , sudah kenal beliau ,” tandas Danrem , yang didampingi Dandim 0735 Solo , sebelum meninggalkan RS Kasih Ibu.
Pada sekitar pukul 12.00 , Jenazah Didi Kempot sempat dilewatkan di depan rumah kediamannya di Jalan Mataram VI No 5 Banyuanyar, Solo. Jenazah tidak dibawa masuk dan langsung bertolak ke tempat pemakaman di Ngawi, Jawa Timur.
Iring-iringan jenazah tiba di depan rumah duka usai azan zuhur. Puluhan penggemar Didi Kempot tampak melambaikan tangannya tanda perpisahan. Demikian pula sejumlah anggota keluarga yang ada di dalam mobil tampak juga melambaikan tangan ke arah rumah. Terlihat juga , Sang istri, Yen Vellia tak kuasa menahan kesedihannya atas kepergian suaminya tersebut.
Sejak mendampingi jenazah Didi Kempot di rumah sakit, sang istri tampak menangis pilu. Tangisan Yen Vellia pun kembali terlihat saat iring-iringan jenazah Didi Kempot melewati kediaman almarhum. Yen Vellia yang berjalan didampingi kedua rekannya tampak menangis histeris ketika mobil jenazah melewati rumah almarhum di Jalan Mataram 6 No.5, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. (Saf)