uklik.net – Pasien butuh ambulan, ditolak oleh puskesmas Beji Timur, Kota Depok. Demikian dikatakan oleh Roy Pangharapan ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok kepada pers di Depok, Sabtu (14/5/2021).
“Kami pertanyaan untuk apa itu mobil ambulan ada di puskesmas, tetapi tidak bisa menolong warga,” ujar Roy Pangharapan.
Pasien Ibu Jamilah warga Beji, yang berobat ke Puskesmas Beji Timur dan didampingi oleh relawan DKR Kota Depok, ditolak mendapatkan pelayanan, dengan alasan bukan wewenang puskesmas Beji Timur melainkan Puskesmas Depok Utara yang berlokasi di Kelurahan Beji.
“Ya tadi pasien Ibu Jamilah dibawa oleh Ibu Amnah dan relawan DKR Kota Depok lainnya ke puskesmas Beji Timur, tapi oleh petugas diarahkan ke Puskesmas Beji, sesuai faskesnya. Padahal Puskesmas Beji tutup, libur lebaran,” kata Roy Pangharapan.
Lalu Bu Amnah meminta agar puskesmas bisa menolong untuk antar pasien ke RSUD, mengingat kondisi pasien tidak memungkinkan bila naik angkot.
“Ya relawan DKR sempet minta tolong agar puskesmas mau antar pasien menggunakan ambulan, tapi menolak dengan berbagai alasan,” keluh Roy Pangharapan.
Akhirnya untuk keselamatan pasien, relawan berusaha mencari ambulan sendiri, dengan resiko bayar.
“Alhamdulillah ada ambulan yayasan, bersedia antar pasien dengan membayar Rp.300.000, mengingat kondisi pasien yang perlu segera pertolongan,ujar Roy Pangharapan.
Atas kejadian ini,DKR mengaku sangat kecewa terhadap layanan puskesmas Beji Timur, Kota Depok dan akan melakukan protes keras kepada pemerintah Kota Depok.
“Kami terus terang sangat kecewa terhadap pelayanan Puskesmas Beji, yang sangat kaku terhadap SOP, dan tentu kami protes keras,” geram Roy Pangharapan.
Dalam waktu dekat, DKR akan melayang protes keras kepada pemerintah kota Depok atas pelayanan puskesmas tersebut.
“Senin kami layangkan surat ke Pemerintah Kota Depok dalam hal ini dinas kesehatan,” tutup Roy Pangharapan. (yitnos)