
Jakarta, — Aya Wijaya, Wakil Ketua
Komtap Kadin Bidang Industri Kreatif di bawah pimpinan Wakil Ketua Umum Gilang Widya Pramana, hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia 2025 yang digelar di The Park Hyatt Hotel, Jakarta, Senin 1 – 2 Desember 2025.
Di sela-sela acara, Aya Wijaya menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan industri kreatif Indonesia yang dinilai semakin pesat menjelang 2026.
Menurut Aya, industri ekonomi kreatif saat ini memiliki peran signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Industri kreatif bahkan sudah berhasil mendorong PDB Indonesia, dan sumbangannya bisa sampai angka yang fantastis. Salah satu contohnya ada di sektor fashion, kuliner, musik dan film. Kemarin kita ada film animasi yang sudah menembus pasar internasional, dan itu buatan Indonesia,” ujarnya.
Aya menegaskan bahwa Kadin Ekonomi Kreatif berupaya melahirkan lebih banyak pelaku usaha baru berkelas dari berbagai subsektor industri kreatif. Salah satu program yang kini dijalankan adalah Young Creative Championpreneure, sebuah ajang untuk menjaring para pengusaha kreatif dari Sabang sampai Merauke.
“Kita menjaring pengusaha untuk mendapatkan permodalan bisnis dengan nilai sampai Rp500 juta secara cuma-cuma. Tapi bukan hanya dikasih uang terus selesai. Bisnis mereka tetap kita awasi, apakah ada realisasinya dan apakah berdampak pada masyarakat,” jelasnya.
Hingga saat ini, program tersebut telah menerima sekitar 3.000 peserta dari seluruh Indonesia. Aya juga menyampaikan adanya penandatanganan nota kesepahaman (MOU) bersama pihak terkait hingga Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ini semakin menguatkan komitmen Kadin dalam membangun ekosistem industri kreatif.
“Kita berkomitmen bersama untuk membangun mereka para pelaku ekonomi kreatif. Bahkan bukan hanya pemenang yang akan kita bantu, tapi juga peserta lainnya yang potensial. Kami dari Kadin Ekonomi Kreatif juga akan berkeliling Indonesia memberikan sosialisasi bagaimana cara men-scale up bisnis kreatif,” katanya.
Program pembinaan tersebut mencakup pelatihan praktis, termasuk fotografi produk, pemasaran, hingga coaching bagi para pelaku UMKM yang masih kesulitan mengemas produknya secara kreatif.
Aya menambahkan bahwa langkah Kadin sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya penguatan industri kreatif sebagai penyumbang PDB dengan nilai yang sangat besar.
“Industri kreatif ini penyumbang PDB yang cukup fantastis, sampai belasan triliun. Jadi ajang ini dan program kerja 5 tahun ini bukan hanya wacana. Ada kesempatan nyata untuk mereka bisa bangkit,” tegasnya.
Sebagai seseorang yang memiliki latar belakang jurnalis, penyiar radio, dan musisi, Aya turut menyoroti perlunya edukasi masyarakat agar lebih sadar terhadap dampak teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI).
“Kita ingin memberikan informasi kepada masyarakat, jangan sampai terpengaruh hal-hal negatif dari AI dan lainnya. Pelaku media, fotografi, video, dan lainnya perlu lebih siap menghadapi tantangan industri ke depan,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Aya mengajak masyarakat untuk melihat bahwa kekuatan Indonesia bukan hanya berasal dari sektor pertambangan atau sumber daya alam lainnya.
“Indonesia tidak melulu tentang hutan, baja, atau tembaga. Banyak sekali potensi kreatif yang harus kita angkat dan naikkan kelas. Saya sendiri lahir dari industri kreatif. Saya melihat begitu banyak talenta luar biasa yang layak diberdayakan,” tutupnya.
uklik.net
Kabar Militer
News Uklik
News Daerah
Vidio Uklik
