UKLIK.NET – SRAGEN – Dunia wisata di Kabupaten Sragen mendapatkan dukungan sarana untuk lebih mudah dijangkau. Saat ini telah beroperasional busa dari terminal Solo menuju Sumberlawang dan menjangkau kawasan wisata Sangiran. Trans Jateng adalah sistem Bus Rapid Transit terpadu yang dioperasikan dibawah Dinas Perhubungan Jawa Tengah.
Kawasan Sumberlawang yang berada di ujung utara Kabupaten Sragen kini tampak berbeda dari waktu sebelumnya. Selain pasar yang megah tak jauh dari lalu lintas dengan dua perlintasan kereta api , Sumberlawang adalah jalur pertemuan warga yang datang dari Sragen serta dari Kota Solo untuk melanjutkan perjalanan ke Purwodadi Grogogan. Diterminal Sumberlawang tampak terlihat Bus bus bergambar wayang orang berwarna merah , yang setiap hari menaikan dan menurunkan penumpang dengan halte khusus Bus Rapid Terpadu Trans Jawa Tengah.
Selain mempermudah kunjungan ke Sumberlawang , BRT juga mempermudah kunjungan ke obyek wisata Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP ). Dari Terminal Tirtonadi Solo , warga cukup merogoh kocek 4 ribu rupiah. Untuk menuju Sangiran warga diantarkan ke Terminal Sangiran yang berada di Desa Krikilan. Namun sayang dimasa pandemi ini , Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP) masih belum dibuka untuk umum , sehingga banyak warga yang kecelek.
Salah seorang warga Sumberlawang , Danang , mengaku terbantu dengan adanya BRT. Dirinya hampir setiap hari pulang balik ke Solo dengan murah, apalagi dimusim hujan ini dirinya lebih tenang.
” Saya biasa naik bus umum ( Rela ) ke Solo kadang juga naik motor , tapi karena ini musim hujan , dengan adanya BRT Solo – Sragen ini saya terbantu , selain mudah murah , juga nyaman ,” ujar Danang , kepada reporter UKLIK.NET yang menanyainya saat berada di bus BRT dari Solo ke Sumberlawang , Selasa (24/11).
Informasi yang dirilis fihak pengelola BRT Trans Jateng , Jumlah penumpang Bus Rapid Terpadu atau BRT Trans Jateng rute Solo-Sragen meningkat pada bulan kedua pengoperasian. Kendati begitu, peningkatan jumlah penumpang bus yang berjalan pada jalur Terminal Tirtonadi-Sumberlawang itu belum sesuai target.Pengelola layanan bus tersebut mengusulkan 20 lokasi pemberhentian atau halte sepanjang jalur Solo-Sragen itu untuk mengakomodasi potensi penumpang.
Jumlah penumpang pada September sebanyak 7.432 penumpang. Sedangkan pada Oktober jumlah penumpang meningkat jadi 14.513 orang.
Pengelola menargetkan jumlah penumpang sebanyak 20 orang/bus sekali perjalanan.Sementara jumlah armada sebanyak 14 bus dengan enam kali perjalanan pergi pulang per hari. Artinya, dalam sebulan targetnya sekitar 100.000 penumpang. ( Saf – Tim Jurnalis UKLIK.NET )