uklik.net – SRAGEN – Memasuki bulan Ramadhan seiring masih terjadinya pandemi Coronavirus , Bupati Kepala Daerah Kabupaten Sragen Kusdinar Yuni Sukowati menghimbau agar masjid-masjid tidak menggelar kegiatan Ramadhan. Larangan Bupati Bupati tersebut seiring dengan himbauan yang keluar dari Kemenag – MUI – serta ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah.
Bulan Ramadhan tahun ini terasa sangat berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Masjid-masjid sebagai sentra kegiatan selama bulan ramadhan tak lagi seramai dulu lagi. Hal itu seiring dengan masih berlangsungnya pandemi Coronaviru yang melanda berbagai daerah.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Sragen , suasana masjid tak sesemarak dulu lagi , dengan himbauan larangan adanya kegiatan ramadhan. Bupati Kepala Daerah Kabupaten Sragen Kusdinar Yuni Sukowati bahkan dengan tegas dan secara persuasif mendatangi desa desa untuk menyampaikan larangan kegiatan ramadhan.
Kegiatan bulan ramadhan yang biasa diikuti banyak jamaah antara lain Buka bersama , pengajian , tadarusan , sholat tarawih dan kegiatan lainnya , hal itu memunculkan kekhawatiran adanya penyebaran virus Corona.
Kusdinar mengaku telah berkeliling di desa-desa , termasuk menemui para Ketua RT yang rata rata menjadi takmir masjid , seperti saat berkunjung di 9 desa di Kecamatan Sambirejo , Bupati dengan tegas melarang adanya kegiatan Ramadhan.
Alasan larangan lain juga datang dari Kemenag – MUI – NU – Muhammadiyah. Dirinya juga meminta para ASN untuk mengajak warga patuh terhadap himbauan tersebut , karena ASN adalah bagian dari pemerintah. Kalau ada ASN yang nekat , maka perlu adanya pembinaan khusus.
Meski tidak semua masjid mematuhi himbauan tersebut , namun sebagaian besar masjid di Sragen Kota sudah terlihat patuh. Seperti Masji Raya Al Falah yang biasanya ramai oleh jamaah dalam berbagai kegiatan ramadhan , kini tak lagi memasang jadwal kegiatan. Takmir masjid Alfalah hanya memasang gapura dan ucapan selamat menjalankan Puasa Ramadhan. (Saf)