uklik.net – Fraksi PKB DPRD Kota Depok menyoroti lambatnya eksekusi usulan pemutaran lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai upaya mencegah aksi tawuran remaja yang masih kerap terjadi di sejumlah sekolah di Kota Depok.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok, Siswanto, menyatakan bahwa tawuran remaja tetap menjadi persoalan serius meski berbagai langkah pencegahan telah dijalankan.
“Memang tawuran ini sangat meresahkan. Sebenarnya berbagai upaya sudah dilakukan. Misalnya, patroli yang dilakukan aparat keamanan. Akan tetapi masih saja terjadi,” ujarnya.
Menurut Siswanto, jika upaya represif maupun preventif tidak membuahkan hasil, pendekatan ideologis patut dicoba. Salah satunya, melalui pemutaran lagu Indonesia Raya secara rutin.
“Kami (Fraksi PKB) baru saja mengusulkan agar Pemkot memutar lagu Indonesia Raya setiap hari. Tujuannya menanamkan nasionalisme dan semangat Bhinneka Tunggal Ika di kalangan masyarakat, khususnya remaja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Politikus PKB ini menekankan berbagai manfaat dari pemutaran lagu kebangsaan.
“Banyak faedah dari pemutaran lagu kebangsaan Indonesia. Bisa menciptakan toleransi, tenggang rasa dalam berbangsa dan bernegara. Kalau Indonesia Raya rutin diputar di sekolah-sekolah, saya yakin akan terpatri dalam jiwa pelajar pentingnya saling menghormati sebagai sesama anak bangsa,” tambahnya.
Siswanto juga mengaku heran dengan lambannya respons Pemkot meski usulan Fraksi PKB sebelumnya telah mendapat respon positif dari Walikota Depok, Supian Suri.
“Perasaan Pak Wali sudah merespon usulan kami. Seingat saya, beliau menilai ini usulan baik dan akan segera mengkajinya. Kalau dianggap berfaedah, kami berharap Pak Wali segera mengeksekusi. Secara teknis, sebetulnya mudah, cukup dengan mengeluarkan surat edaran,” jelasnya.
Hingga kini, Pemkot Depok belum mengeluarkan kebijakan resmi terkait pemutaran lagu kebangsaan di sekolah-sekolah.
Fraksi PKB berharap langkah ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menekan aksi tawuran, sekaligus menanamkan nilai nasionalisme sejak usia dini. (Hisan)