uklik.net – SRAGEN – Tokoh-tokoh gaek di Kabupaten Sragen muncul lagi dari persembunyiannya. Mereka memanfaatkan momentum menjelang berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) bulan November 2024 yang akan datang. Mereka membentuk sebuah gerakan politik bernama Gerakan Pembaharuan Sragen atau GPS. Beberapa tokoh yang berada di gerakan ini antara lain , mantan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman , Mantan Sekda Sragen Tatag Prabawanto , Saiful Hidayat , Azis Kristanto , Heri Kistoyo dan aktifis lainnya.
Secara khusus mereka mengundang dan berdialog dengan bakal calon bupati (cabup) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sragen, Dedy Endriyatno, di Pendapa Serambi Sukowati Sragendok, Sragen, Rabu (5/6/2024) sore hingga Magrib.
Dalam kesempatan itu , Anggota Presidium GPS, Tatag Prabawanto, menyampaikan sejak awal GPS lahir hanya ingin memunculkan tokoh baru dan mendorong partai politik (parpol) untuk berani menampilkan calonnya.
Tatag menambahkan , GPS mengundang Dedy Endriyatno sebagai bakal cabup dari PKS. Dia menghargai sikap Dedy yang tidak berambisi jadi Bupati. Dia melihat Dedy ingin menjadi Bupati bukan ambisi pribadi tetapi menjalankan tugas dari parpol.
Dicegat wartawan sebelum meninggalkan lokasi dialog , Dedy menyebut dirinya tidak berambisi. “Kalau saya ambisi pribadi buat apa? Untuk diri sendiri buat apa? Saya di Provinsi Jawa Tengah punya kans menjadi pimpinan DPRD Jateng dan itu sudah di depan mata. Kenapa mencari sesuatu yang tidak jelas hanya dengan gaji Rp5,3 juta. Di Provinsi jauh lebih jelas. Apa yang saya cari di Bupati kalau hanya sekadar memperjuangkan ambisi saja. Saya tidak mencari jadi bupati, kalau tidak ada yang berani tampil mengubah wajah Sragen. Ayo bareng-bareng membesarkan Sragen. Kalau ada yang lebih baik daripada saya, ayo dirembuk bareng-bareng yang penting Sragen lebih baik,” jelas Dedy , mantan wakil bupati Sragen , yang lolos terpilih menjadi anggota DPRD Prpinsi Jateng pada Pileg 2024.
Dedy menghormati keberadaan GPS yang digawangi para tokoh-tokoh senior di bidang politik dan pemerintahan. Apa yang mereka perjuangan dan apa yang mereka harapan untuk pembaharuan Sragen itu harus dihormati. ( Tim Jurnalis uklik.net – Safrudin )