uklik.net- Berdasarkan Surat Edaran bernomor 43/PK.03.04/KESRA yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Jawa Barat, kriteria siswa yang akan dididik di barak militer diatur pada poin “Pembinaan Khusus bagi Siswa dengan Perilaku Menyimpang”.”Kategorinya siswa yang memang bermasalah. Apabila ada siswa terindikasi LGBT atau gemulai dan kecanduan game online pun akan dibina. Nanti mereka akan mendapatkan pendidikan bela negara,” kata Bupati Cianjur Muhammad Wahyu Ferdian kepada wartawan, Minggu (4/5/2025).
Perlu diketahui, sebanyak 29 pelajar tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dikirim untuk mengikuti program pendidikan karakter di barak militer Rindam III/Siliwangi, Kota Bandung. Mereka berangkat pukul 05.00 WIB dari Markas Kodim 0619 Purwakarta pada Senin (5/5/2025).
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein menjelaskan, keputusan tersebut telah melalui proses verifikasi yang ketat. “Yang dibawa ke sini itu memang sudah tidak bisa ditangani oleh orangtua dan sekolahnya. Rata-rata mereka suka begadang, pagi susah bangun, bolos sekolah, nongkrong, bahkan ada yang mabuk,” ujarnya.
Lewat barak militer, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ingin memberikan pendidikan dan pendisplinan sebagai bentuk penanganan konkret. Pendidikan di barak militer, lanjutnya, adalah langkah mendesak agar tidak terus-menerus berputar dalam lingkaran kekerasan remaja.
“Tindakan pendisiplinan seperti yang saya jalankan sekarang ini, yakni anak-anak nakal dibawa ke barak militer. Ini perlu agar mereka paham arti tanggung jawab dan kedisiplinan,” kata Dedi.
Setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua, beberapa kriteria perilaku siswa yang memerlukan pembinaan khusus. simak di bawah ini:
1. Terlibat tawuran
2. Kecanduan game
3. Merokok
4. Mabuk (mengonsumsi minuman beralkohol)
5. Balap motor liar
6. Menggunakan knalpot brong
7. Perilaku negatif lainnya
“Ini bukan kenakalan remaja biasa, ini persoalan ketahanan bangsa. Untuk itu, mari kita bersama-sama menyelesaikan secara komprehensif persoalan ini tanpa saling menyalahkan,” pungkas Dedi
Pembinaan ini akan diikutkan para siswa selama dua minggu melalui kerja sama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, serta jajaran TNI dan Polri.
“Bagi peserta didik yang memiliki perilaku khusus, yang sering terlibat tawuran, main gim, merokok, mabuk, balapan motor, menggunakan knalpot brong dan perilaku tidak terpuji lainnya, akan dilakukan pembinaan khusus. Setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua melalui pola kerja sama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan Jajaran TNI dan Polri,” jelas SE tersebut.
(joy)