uklik.net – SOLO – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Kota Solo melalui anggotanya yang menduduki kursi Wakil Ketua DPRD Sugeng Riyanto , menegaskan penolakan atas rencana penggantian nama jalan dari Jalan Diponegoro menjadi Jalan Ngarsopuro.
Alasan PKS Menolak pergantian nama jalan itu , karena nama Diponegoro adalah pahlawan nasional yang patut dihormati. Sementara masih ada nama pahlawan dari Solo yaitu PB VI yang belum dijadikan nama jalan.
Pernyataan Sugeng Riyanto tersebut disampaikan saat mengikuti agenda inspeksi mendadak antara pimpinan dewan dengan anggota Komisi 3 DPRD Kota Solo , Senin 5 Desember 2022.
Sidak itu dilakukan disepanjang koridor Ngarsopuro yang berada di Jalan Diponegoro dan di Jalan Gatot Subroto.
” Kami akan mengirim surat penolakan penggantian nama jalan ini ,” tandas Sugeng , ditemui uklik.net dikawasan perempatan Ngarsopuro yang dulu dikenal sebagai kawasan Pasar Pon.
Selain Sugeng Riyanto Pimpinan Dewan lainnya yang ikut antara lain , Budi Prasetyo , Sapari , Muhammad Taufik. Sementara dari Komisi 3 ikut serta YF Sukasno , Yulianto Indratmoko , Roy Saputra , Suyatno , Slamet dan Muhammad Amin.
Seperti diketahui , Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan mengganti nama Jalan Diponegoro menjadi jalan Ngarsopuro. Putra sulung Presiden Jokowi mengaku rencana mengganti nama jalan tersebut tak lain adalah untuk branding pariwisata di Solo.
Namun Gibran masih berkonsultasi dengan berbagai pihak terkait rencana mengganti nama Jalan Diponegoro menjadi Jalan Ngarsopuro. Selama ini jalan Diponegoro tak begitu dikenal masyarakat dan lebih populer Ngarsopuro.
“Itu masih wacana loh ya. Kita melihatnya dari sisi branding pariwisata ya. Makanya baru konsultasi. Ganti nama boleh, tidak ganti nama ya tidak apa-apa sama saja,” kata Gibran ditemui wartawan di Balaikota, Senin (5/12/2022).
Gibran menyampaikan awal mula muncul ide untuk mengganti nama Jalan Diponegoro menjadi Jalan Ngarsopuro untuk branding koridor Ngarsopuro. Menurutnya bahwa ide mengganti nama jalan ini bukan keinginan dirinya, tetapi ada masukan dari berbagai pihak, seperti budayawan, penggiat pariwisata, dan lain-lain.
Rencana mengganti nama Jalan Diponegoro tersebut juga sudah lama dipikirkan. Artinya, rencananya ini tidak secara tiba-tiba. Gibran mengungkapkan Jalan Diponegoro akan dipindahkan dari Kawasan Ngarsopuro untuk jalan yang lebih besar.
Gibran menyampaikan sudah ada usulan untuk memindahkan nama Jalan Diponegoro dari Ngarsopuro ke Manahan.
Rencana ganti nama jalan itu mendapat dukungan dari PDIP melalui Budi Prasetyo. Budi yang menjabat sebagai Ketua DPRD itu menyebut kewenangan penggantian jalan memang ada di tangan Walikota. ” Tidak masalah kalau mau diganti dengan Jalan Ngarsopuro,” ujar Budi. ( Tim Jurnalis uklik.net – Safrudin )