UKLIK.NET – Kabupaten Sragen pada Jumat (11/9) ini menggelar pengajian bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Aseegaf dalam rangka doa bersama untuk kondusifitas keamanan gelaran Pilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 kabupaten Sragen. Kegiatan tersebut sempat menjadi polemik di media sosial (Medsos) lantaran dikhawatirkan menimbulkan kerumunan masyarakat.
Lantas Pemkab Sragen memastikan pelaksanaan menghindari kerumunan massa dalam kegiatan tersebut. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sragen Yuniarti menyampaikan acara tersebut memang digelar di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) pada Jumat malam pukul 19.00.
Namun sudah di sosialisasikan pada warga bahwa mereka tidak perlu berbondong-bondong hadir. Karena pengajian digelar secara live streaming melalui saluran Youtube, Instagram, Facebook dan Radio. Sehingga masyarakat bisa mengikuti pengajian tanpa harus hadir ke Gedung SMS.
Dia menjelaskan untuk pelaksanaan di gedung SMS juga disiapkan pengamanan dan protokol kesehatan Covid-19. Seperti pengecekan suhu tubuh dan hanya undangan yang diperbolehkan untuk hadir. Selain itu jaga jarak juga diterapkan karena kapasitas SMS yakni 3.000 orang diminimalisir undangan hanya 500 orang.
”Karena situasi pandemi, tidak dilaksanakan secara besar-besaran di alun-alun, jadi by streaming. Masyarakat cukup mendengar dan melihat dari rumah,” terangnya.
Lantas yang mengikuti di Gedung SMS harus mengikuti protokol kesehatan dan membawa undangan khusus. Selain itu penjagaan juga dilakukan pihak kepolisian menghindari masyarakat yang memaksa hadir dan membuat kerumunan di sekitar SMS. ”Jika dalam prakteknya ternyata terjadi pelanggaran protokol kesehatan, Ibu bupati sendiri yang meminta acara tersebut untuk dibubarkan,” ujar Yuniarti. (Tim Jurnalis UKLIK.NET)