uklik.net– Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memperkuat kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam upaya meningkatkan kualitas transportasi publik di kawasan metropolitan Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Salah satu langkah nyata yang kini tengah digarap adalah optimalisasi jalur KRL lintas Nambo–Citayam, yang dinilai strategis untuk menambah kapasitas dan frekuensi perjalanan penumpang menuju ibu kota.
Program ini menjadi bagian dari strategi besar Pemprov Jabar untuk menghadirkan sistem transportasi massal yang lebih efisien, modern, dan berkelanjutan di wilayah penyangga Jakarta. Setiap harinya, kawasan Bodebek menjadi rute vital bagi jutaan warga yang bekerja dan beraktivitas di Jakarta.
Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, menjelaskan bahwa jalur Nambo saat ini masih menggunakan rel tunggal (single track), yang menyebabkan frekuensi perjalanan terbatas. Kondisi tersebut membuat jarak antar kereta atau headway mencapai satu jam, sehingga kapasitas angkut penumpang belum maksimal.
“Dengan kondisi jalur tunggal, headway-nya masih sekitar satu jam. Jika operasional diarahkan hingga Stasiun Citayam dan lintasan dioptimalkan, maka frekuensi perjalanan bisa ditingkatkan menjadi setiap 15 menit,” jelas Bobby, Senin (10/11/2025).
Bobby menambahkan, peningkatan frekuensi ini akan membawa dampak signifikan terhadap efisiensi layanan KRL, khususnya bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya yang setiap hari bergantung pada transportasi kereta untuk menuju Jakarta.
“Dari hasil simulasi dan perhitungan operasi, ditambah dengan penyesuaian panjang rangkaian, kapasitas angkut penumpang dari arah Bogor dapat naik hingga 200 ribu orang per hari. Peningkatan ini sedang kami proses secara bertahap,” ujarnya.
Optimalisasi lintasan Nambo–Citayam tidak hanya akan memperlancar arus transportasi antarkota, tetapi juga diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru di kawasan penyangga ibu kota. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat dan jadwal yang lebih padat, pekerja maupun pelajar akan semakin mudah menjangkau Jakarta dan sebaliknya.
Pemprov Jabar menilai, peningkatan konektivitas ini merupakan bagian penting dari pembangunan transportasi massal yang berkeadilan dan ramah lingkungan. Sinergi antara pemerintah daerah dan BUMN juga menjadi bukti komitmen dalam menghadirkan transportasi publik yang cepat, nyaman, dan terjangkau.
Jika proyek ini rampung, jalur Nambo–Citayam akan menjadi urat nadi baru transportasi massal di selatan Jakarta, sekaligus solusi nyata bagi kemacetan yang selama ini menghantui wilayah Bodebek. Bagi jutaan warga komuter, hadirnya jalur ganda dan peningkatan kapasitas KRL ini menjadi harapan baru menuju mobilitas urban yang lebih manusiawi dan efisien. (hisan)
uklik.net
Kabar Militer
News Uklik
News Daerah
Vidio Uklik



