SOLORAYA – UKLIK.NET – Puluhan suporter perempuan dari Semarang dan Solo menggelar aksi kampanye di kawasan Stadion Manahan , Sabtu 3 September 2022.
Aksi digelar tepat dua jam sebelum berlangsungnya laga derby Jateng antara Persis Solo versus PSIS Semarang.
Isyu kekerasan pelecehan seksual kepada para suporter perempuan sempat mencuat saat berlangsungnya
Kompetisi Liga 1 yang saat ini sedang berlangsung. Atas rasa solidaritas dan keprihatinan tersebut , para suporter perempuan mengkampanyekan tolak kekerasan dan pelecehan seksual diarena sepakbola , terutama kepada kaum hawa yang hobi sepakbola dan turut serta dalam kelompok suporter yang mendukung tim kebanggaannya.
Perwakilan dari Panser Girl , Nabila , mengungkapkan misi yang dibawanya , dengan mengajak perwakilan Srikandi Pasoepati untuk berkampanye tentang perlakuan terhadap suporter perempuan di arena sepakbola. Mereka juga membawa slogan Marsose yang berarti Semarang Solo Sedulur.
” Sedulur itu artinya saudara atau persahabatan, khan sempat ada konflik antar suporter jadi kita ikut serta dalam proses menjalin paseduluran,” ujar Nabila , ditemui disela-sela kampanya yang berlokasi di sekitar patung memanah kawasan Stadion Manahan.
Hal yang sama juga diungkapkan dua perwakilan dari Srikandi Pasoepati , yaitu atik dan Vivi. Mereka menyebut , jangan sampai ada lagi kekerasan dan sepakbola harus bisa mengharagai wanita. ” jadi biar kita bisa nyaman dan aman ditribune stadion,” tandas Atik , suporter berjilbab yang datang dengan kostum Persis Solo.
Seperti pernah diberitakan , suporter perempuan yang menyaksikan laga PSS Sleman vs Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Jumat (19/8/2022) mengaku mendapat pelecehan seksual.
Pada laga PSS Sleman vs Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo itu, dimenangi oleh Persib Bandung. Namun setelah laga, muncul cerita buruk yang dialami seorang suporter perempuan. Hal itu menjadi perbincangan karena muncul dimedia sosial twitter.
Sebeumnya , saat berlangsungnya pertandingan pembuka Piala Presiden 2022 antara Persis Solo dan PSS Sleman digelar di Stadion Manahan, Sabtu (11/6) malam. Pertandingan ini dijadikan ajang oleh kelompok suporter perempuan Persis Solo, Ladies Hardline Sambernyawa, untuk mengkampanyekan ‘Stop Pelecehan Seksual’.
Sepak bola memang kerap diidentikkan sebagai olahraga laki-laki. Tak heran jika perempuan seperti salah tempat saat mencoba memasuki dunia si kulit bundar.
Mulai dari pemain, pelatih, bahkan suporter wanita, tak jarang mengalami diskriminasi di sepak bola. ( Tim Jurnalis UKLIK.NET – Safrudin )