uklik.net – Bupati Ade Yasin menyatakan Kabupaten Bogor darurat sampah. Hal itu karena ada sekitar 2.000 ton sampah bertebaran di sudut-sudut Bumi Tegar Beriman.
“Saya nyatakan darurat sampah karena dari sekitar 2.700 ton sampah per hari dan baru bisa terangkut 600-700 oleh armada truk sampah,”tutur Ade Yasin usai rapat koordinasi penanganan sampah di Pendopo Bupati, Cibinong, Kamis (17/6).
Sisanya, Ade mengatakan, masih banyak warga yang membuang sampah di jalan bahkan di aliran kali. Hal ini perlu segera ditangani dan memerlukan gerakan terpadu lintas instansi untuk menyamakan misi dalam upaya pengurangan sampah.
“Tadi diundang Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Satpol PP, Bappeda, PUPR dalam rangka rapat koordinasi penanganan sampah agar ada gerakan terpadu dari dinas-dinas terkait,”ucap Ade.
Saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) hanya memiliki 180 unit truk sampah, sementara jumlah ideal yang dibutuhkan mencapai 580.
“Sebenarnya setiap hari kita targetkan mengangkut 1.000 ton sampah. Dikarenakan jumlah armada truk pengangkut masih sangat minim. Sehingga sampah yang bisa terangkut baru sekitar 700an ton. Baik itu sampah rumah tangga dan dari komersil,”katanya.
“Kedua dampak lingkungan akibat dari membuang sampah sembarangan dan membangun zonasi sampah berbasis Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST),”ucapnya.
Dia pun mengimbau pengembang perumahan berkonsep kawasa mandiri, membuat tempat pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle).
“Kita juga akan galakkan lagi ke PHRI dan pengusahan properti membuat pengelolaan sampah 3R. Pak sekda sudah menugaskan camat untuk menyiapkan lahan untuk lokasi zonasi sampah,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bogor, Atis Tardiana menyebut jumlah ideal armada truk pengangkut sampah untuk Kabupaten Bogor sekitar 580 unit dengan asumsi satu unit truk melayani 10 ribu penduduk.
“Selama ini belum terangkut semua karena luas wilayah kita dan jumlah penduduk yang sangat besar. Yang tidak terangkut ini yang perlu penanganan lebih lanjut,” kata Atis.
Menurutnya ada dua cara yang dilakukan untuk memusnahkan sampah-sampah di Bumi Tegar Beriman. Dengan melakukan aksi bersih-bersih dan mengurangi timbunan sampah dengan membuat bank sampah.
“Saat ini sudah ada 353 bank sampah dan 32 eco village dan 144 Kampung Ramah Lingkungan (KRL),” katanya.
Atis berharap dengan adanya bank sampah, ecovillage serta kampung ramah lingkungan, jumlah sampah di Kabupaten Bogor dapat berkurang.
“Semoga dengan adanya bank sampah dan ecovillage bisa mengurangi 30 persen sampah di Kabupaten Bogor yang tidak terangkut. Kan itu yang perlu penanganan lebih lanjut. Intinya, kita mengejar target tahun 2025 Indonesia bebas samapah,”pungkasnya