uklik.net – Lima (5) orang lanjut usia (lansia) berprestasi mendapatkan penghargaan dari Kementerian Sosial RI (Kemensos) sebagai wujud penghargaan sekaligus simbol panutan dan teladan bagi masyarakat.
Penghargaan diberikan dalam acara puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2021 yang digelar secara virtual yang berpusat di Balai Lanjut Usia Budhi Dharma Bekasi, Sabtu (29/5/2021).
Lima (5) lansia penerima penghargaan tersebut diantaranya, Kesatu, di bidang pendidikan Sri Rosiati dan Sri Irianingsih (71). Saudara kembar kelahiran Semarang ini adalah pendiri sekolah gratis darurat kartini bagi anak jalanan dan anak dari keluarga kurang mampu. Di usia lanjut kini, mereka tetap konsisten melakukan kegiatan kemanusiaan dan keinginan berbagi ikhlas kepada sesama.
“Kami bersyukur karena pekerjaan dan karya kami masih dihargai dan dilihat walaupun kami sudah usia senja. Bagi kami, cuma karya yang kita kerjakan. Kepada generasi muda, sebentar lagi pasti akan menuju usia lanjut. Mari kita tetap berkontribusi kepada seluruh masyarakat maupun negara,” ungkap mereka.
Kedua, penghargaan di bidang olahraga yang diberikan kepada Ellyas Pical (61), asal Ullath, Kabupaten Maluku Tengah. Ia adalah seorang petinju profesional pertama asal Indonesia yang berhasil meraih gelar Internasional. Di usianya kini, tetap eksis menggeluti olahraga tinju dan menjadi inspirasi bagi generasi muda karena prestasinya.
Ketiga, di bidang kebudayaan, penghargaan diberikan kepada Saridjah Niung atau lebih dikenal Ibu Soed. Perempuan berusia 113 tahun ini merupakan pencipta lagu-lagu perjuangan dan lagu anak-anak, seperti “Berkibarlah Benderaku”, “Bendera Merah Putih”, “Burung Kutilang”, dll.
Ia adalah pengiring biola lagu Indonesia Raya bersama WR. Supratman pada 28 Oktober 1928 di hari Sumpah Pemuda. Ia juga dikenal sebagai tokoh musik tiga (3) zaman, yakni (penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, Indonesia merdeka). Masa tuanya dihabiskan memberikan perhatian kepada anak-anak Indonesia dan tetap memperkaya budaya Indonesia.
Keempat, penghargaan di bidang kebudayaan diberikan kepada Siti Aminah Cendrakasih (83), seorang artis pemain film dan sinetron di era 1950 sampai sekarang. Tercatat membintangi ratusan film dan sinetron hingga meraih penghargaan kesetiaan profesi keartisan dari Dewan Film Nasional pada tahun 1992. Kini di usianya yang lanjut, ia mengalami kondisi mata glukoma. Meski demikian ia tetap semangat berkontribusi memberikan masukan bagi dunia perfilman dan sinetron di tengah keterbatasan.
Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini dalam sambutannya mengungkapkan, rasa bangga kepada para lansia inspiratif yang telah menjadi pelopor di masa tua dan tetap memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara.
“Kita tidak mungkin ada, tanpa para sesepuh yang telah mengasihi, merawat dan membesarkan kita sehingga kita dapat menjadi manusia seperti saat ini,” ujar Mensos Risma.
Sebagai pamungkas, Mensos berpesan kepada generasi muda agar tetap dapat memperhatikan, menghormati para lansia, orang tua, dan para pendahulu atas hasil kerja keras perjuangan yang dirasakan sampai generasi sekarang. (jim)