uklik.net – Anggapan bahwa Komite Sekolah membebani, menyulitkan bahkan merisaukan sekolah membuat berang sejumlah pengurus FKKS. Apalagi jika tanggapan seperti itu justru datang dari MKKS. Tentunya ini harus diluruskan. Ini tercetus dalam silaturahmi FKKS bersama Dewan Pendidikan, MKKS dan Disdik Depok Sabtu 26/3/22 di auditorium kampus JGU, di GDC.
” Tidak benar kalau kehadiran komite di sekolah membebani atau justru menyulitkan. Komite sebagai mitra tugasnya menjembatani antara ortusis dan sekolah dan hanya mengingatkan atau mengajak cari solusi jika ada masalah ,” papar Sukasto , ketua FKKS.
Salim Bangun berkilah ada komite yang memaksakan kehendak misalnya menekan sekolah dengan pilihan travel saat outing class atau masalah lainnya.
Menurut Sukasto itu agak ‘aneh, wajar jika sebagai perwakilan ortu mereka memberikan pandangan misalnya mereka merekomendasikan yang baik dan murah sehingga ortu diuntungkan. Tapi pihak sekolah juga berhak punya pandangan. Seharusnya diambil keputusan secara musyawarah.
Bahkan sebagai ketua FKKS ia berani menyatakan, jika ada komite yang ” berulah menyusahkan ” sekolah bisa lapor padanya.
Sebaliknya Sukasto juga melontarkan kritik pada kepala kepala sekolah yang tidak peka.
Ia pun mencontohkan saat dirinya dianggap meresahkan karena menginformasikan bahwa belakangan terindikasi siswa sekolah membentuk kelompok kelompok kecil dengan perilaku meresahkan. Ia berharap informasi tersebut ditindaklanjuti sekolah agar tak makin meluas. Sayang tanggapannya justru sebaliknya , tak dipercaya dan dianggap membesar-besarkan masalah
” Saya tak mungkin memberikan info bohong Info yang saya miliki akurat, karena selain ketua FKKS saya juga aparat ,” tandas salah satu petinggi kepolisian itu kesal.
Meski demikian ia berusaha bijak, mungkin kedepannya diperlukan komunikasi yang lebih baik antara kepala sekolah ,guru dan komite.
Sikap menyudutkan komite juga ditentang oleh anggota komite lain bahkan ia mengeluh komite seolah bemper bagi sekolah.
” Saat punya kepentingan dengan ortu atau pihak ketiga , komite dirangkul, sesudahnya dianggap tidak ada bahkan tidak diharapkan kehadirannya di sekolah , Ini aneh, padahal fungsi komite kan tidak sesederhana itu, ” keluhnya.
Meski ada sedikit permasalahan namun silaturahmi berjalan kondusif karena mengedepankan komunikasi dengan kepala dingin.
Hadir dalam acara silaturahmi itu Joko, Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Depok, Maksoen dari Dewan Pendidikan, Salim Bangun dari MKKS, H. Komar Suparman Penasehat FKKS, perwakilan dari 33 kepala sekolah SMPN dan komite sekolah dari 33 sekolah.
” Silaturahmi ini bertujuan untuk saling mengenal, sharing pengalaman, menampung aspirasi anggota yang tergabung dalam FKkS serta bersama mencari solusi terbaik dan bijaksana.
Kabid SMP dan Dewan Pendidikan merespon positif silaturahmi ini begitu pula kepsek dan perwakilan komite.
” Kami berharap acara seperti ini bisa berkesinambungan. Kedepan mungkin kita akan melakukan dialog tematik, agar bisa lebih mendalam. Juga bisa membuat hubungan antara orang tua siswa komite dan sekolah makin harmonis,” pungkas Sukasto ( dian )