uklik.net – SOLO – Pengamat budaya yang aktif dalam berbagai kegiatan di Keraton Surakarta Kanjeng Raden Aryo Tumenggung Hendry Rosyad menilai selama ini negara belum hadir sepenuhnya untuk mendukung keberadaan Keraton Surakarta. Dia berharap , agar negara tidak menyia-nyiakan Keraton , agar tidak kuwalat. ” Jadi kalo Keraton ini dibenahi , dengan baik maka negara juga akan ayem tentrem,” ujar Hendry Rosyad , kepada wartawan , disela sela acara malam selikuran di keraton Solo, Minggu 31 Maret 2024.
Hendry tampak berada disekitar Ketua Lembaga Dewan Adat ( LDA ) GKR Wandansari atau Gusti Moeng, saat pemberangkatan kirab dari Kori Kamandungan.
Menurut Hendry Rosyad , dalam penilaiannya , pemerintah terlihat menggebu gebu dalam memberi perhatian pada Keraton dalam waktu yang tak lama.
Dikatakan Hendry Rosyad, Keraton ini adalah cikal bakal dari pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia. ” ini yang terbesar di Asia,” imbuh Hendry.
Menurutnya , Keraton Surakarta mempunyai kekuatan besar berupa energi irasionil , yang seluruh pemimpin negara ini harus memperhatikan keberadaan Keraton Surakarta.
Terkait dengan tradisi malam selikuran ini , Hendry Rosyad menyebut bahwa , sebagai kerajaan Islam peninggalan Sultan agung, Keraton Surakarta terus menerus nguri-uri tradisi ini , untuk meminta berkah dari Allah SWT. ” Sekaligus mendoakan tidak hanya untuk warga Keraton tapi juga kepada negara,” tandas Hendry Rosyad.
Keraton Surakarta sendiri sudah berumur lebih dari 200 tahun , dan tradisi tradisi keagamaannya adalah buah dari akulturasi dari Faham Hindu Budha yang diislamkan oleh Sultan Agung. ( Tim Jurnalis uklik.net – Safrudin)