JEPARA – uklik.net – Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, PT Marimas Putera Kencana membuka kembali pelatihan ecobricks secara gratis,di SMP NEGERI 1 Pakis Aji.
Ecobricks adalah teknik mengolah sampah plastik menjadi sebuah benda yang bermanfaat. Salah satu project PT Marigroup kepedulian terhadap kelestarian lingkungan adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan , pelatihan yang bertema lingkungan.
Acara ini diikuti oleh siswa siswi Sekolah Menengah Pertama(Smp 1 Pakis Aji)dengan antusias, dengan dipandu oleh Trainner ecobricks,Lantif Waspodo, biasa dipanggil mas ood dari Marigroup Semarang. Bertempat di Aula smp pakis aji.
Bersama SMP Negeri 1 Pakis Aji marimas mengadakan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan memberikan pelatihan mengolah sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat,Rabu (15/3/2023)
Disampaikan Retno fajar Satiti Mpd. Guru Koordinator P5 SMP Negeri 1 Pakis Aji yang mendampingi pelatihan, terimakasih kepada PT marimas yang telah memberikan pelatihan kepada, siswa, siswi SMP Negeri 1 Pakis Aji, ini merupakan kegiatan yang positif melatih disiplin anak untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan mendidik anak untuk kreatif mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna.
Pelatihan ini sangat bermanfaat sekali bagi anak-anak terutama Murid SMPN 1 PakisAji, Kab Jepara untuk bekal anak-anak di bidang keterampilan, ini bisa digunakan anak-anak sebagai bekal nanti setelah lulus. Kegiatan edukasi lingkungan perlu diberikan kepada anak-anak sejak dini. siswa-siswi bisa memanfaatkan keterampilan dari pelatihan ini untuk diaplikasikan di rumah terutama untuk mengatasi dampak dari sampah plastik yang ada di di rumah atau di masyarakat.
Humas Marimas, Lantip Waspodo menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan pendidikan. “Sekolah adalah tempat yang baik untuk edukasi lingkungan sejak dini,” katanya.
Ecobricks ini cara paling mudah dan sederhana untuk mengajarkan bagaimana mengelola sampah plastik. Hanya dengan memotong plastik kecil-kecil kemudian dimasukkan ke dalam botol dan padatkan dengan tongkat. “Memang harus padat supaya bisa dirangkai untuk menjadi kursi, meja atau panggung sesuai kreatifitas masing-masing,” imbuhnya. Rencana kedepan kita masih ada program untuk kelanjutannya, pungkas Oot.
Sementara salah satu siswi, Qurrotaayu mengaku sangat senang mengikuti pelatihan ini. karena bisa menambah ketrampilan dan pengalaman bekal setelah lulus nanti,
”Alhamdulilah saya senang sekali ikut pelatihan ini, selain menambah ilmu juga kesadaran dan peduli lingkungan semakin meningkat,” ujarnya. Marimas memang benar benar terbuat dari tebu asli yang tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Karena gula asli tdk akan larut apabila tidak diaduk atau dikocok. Pokoknya marimas minuman menyegarkan untuk kita, pas dikantong, pas nikmatnya. (Enn)