uklik.net – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok berencana merevitalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung tahun depan. Dikarenakan, TPA Cipayung sudah lama di ambang kelebihan kapasitas (overload).
Namun, belum banyak yang dilakukan karena tarik-ulur rencana revitalisasi dan wacana pemindahan pembuangan sampah ke TPA Lulut-Nambo yang tak kunjung menemui titik terang.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Cipayung Ardan Kurniawan mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok segera melakukan revitalisasi terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Upaya ini dimaksudkan untuk memaksimalkan kapasitas dan fungsi dari TPA tersebut.
Ardan mengungkapkan, setiap harinya sampah di Kota Depok tercatat sebanyak 1.565 ton namun sampah yang masuk ke TPA Cipayung sebanyak 934 ton. Hal itu terjadi pengurangan sampah yang masuk ke TPA Cipayung, dikarenakan sebelumnya telah dilakukan pemilihan sampah organik.
“Revitalisasi TPA Cipayung diharapkan dapat membuatnya tetap mampu menampung sampah. Namun timbunannya dapat diolah lebih lanjut,” kata Ardan menjelaskan, Rabu (7/4/2021).
Ardan menuturkan, sampah yang tidak masuk ke TPA Cipayung sebelumnya telah dipilah dan sampah organik dikirim ke UPS di tiap Kecamatan. Hal itu sangat membantu mengurangi beban sampah di TPA Cipayung yang sudah over kapasitas.
Revitalisasi TPA Cipayung rencananya akan mencakup penambahan sejumlah fasilitas pengolahan sampah.
“Revitalisasi nantinya mulai dari penataan infrastruktur, zona aktif dan fasilitas lain. Sampah lama kami habiskan, sehingga sampah lama hanya menyisakan residu 5 persen,” ujar Ardan mengenai output jangka panjang revitalisasi TPA Cipayung.
Ardan menjelaskan, untuk mengurangi sampah yang saat ini sudah over kapasitas, Pemerintah Kota Depok akan menerapkan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). Saat ini, sedang melakukan Detail Engineering Design (DED) untuk merevitalisasi TPA Cipayung.
“Nantinya kalau teknologi RDF dilaksanakan akan mengubah sampah menjadi bahan bakar. Semoga saja penerapan teknologi FDR dapat terealisasi karena ya itu, sampah di TPA Cipayung sudah overload,” pungkasnya. (jim)