UKLIK.NET – SRAGEN – Puluhan pendeta yang bertugas pelayanan di Bumi Sukowati Kabupaten Sragen hadir dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar oleh anggota Komisi 10 DPR – RI, Agustina Wilujeng Pramestuti ( AWP) di Kompleks Dayu Park Sragen, Kamis 22 Oktober 2020.
Hadir sebagai nara sumber, selain AWP antara lain Pendeta Eko Diyono Sth dari GKJ Jatisumo Sambungmacan Sragen dan Ibu Valentina.
Dalam kesempatan ini, AWP menuturkan, keadaan pandemi Covid-19 yang menghantam sendi sendi kehidupan, membuat ada ruang hampa kerohanian bersama. Hal ini karena berbagai kegiatan ibadat harus dihentikan, serta harus dibuat secara virtual.
” Hal itu membuat keadaan serba memprihatinkan, ” tandas AWP, dihadapan para pendeta.
Para pendeta, kata AWP sangat berperan untuk mengcounter info info hoax, yang bisa meresahkan.
AWP juga menuturkan, Bahwa saat ini ada kelompok kelompok yang menginginkan, kondisi negara yang tidak baik baik.
AWP juga menyampaikan tentang UU Cipta Kerja ( Omnibus Law) bahwa Undang – Undang itu dibikin untuk keadaan yang lebih baik.
Berkaitan dengan kondisi ini, Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR) menugaskan kepada anggota, untuk tetap menggelar Sosialisasi 4 Pilar secara tatap muka, tidak secara virtual. ” Asal tetap dalam protokol kesehatan, dengan jaga jarak, ” imbuh AWP.
Pandemi Covid-19 jelas belum bisa dprediksi akan berakhir. Oleh sebab itu, AWP menyebut kehidupan kita harus terus berjalan.
Tidak berat mengikuti protokol kesehatan dimasa pandemi ini, karena ini sudah diajarkan orang orang tua kita.
Pendeta Eko Diyono, dalam pemaparannya, mengajak para pendeta, dengan pertanyaan ” Mengapa harus Pancasila? “.
Dikatakan Eko, untuk mencari jawabnya harus menelusuri sejarah, saat pembentukan ideologi. Tradisi dan cara hidup bangsa Indonesia, membuat Pancasila, sesuai dengan Bangsa Indonesia. ” Termasuk keberagaman, itu sejak dulu ada, ” tutur Eko Diyono yang juga anggota FKUB Kabupaten Sragen. ( Saf – Tim Jurnalis UKLIK.NET )