uklik.net – KARANGANYAR – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia [ LDII ] Jawa Tengah Prof Singgih Tri Sulistiyono , menegaskan garis sikap organisasinya yang moderat dan mengedepankan dialog tanpa kekerasan , yang pro terhadap NKRI. Penegasan tersebut disampaikan Singgih saat mengukuhkan pengurus dan personalia LDII Kabupaten Karanganyar.
Ratusan pengurus dan personalia Lembaga Dakwah Islam Indonesia [ LDII ] Kabupaten Karanganyar , hari Sabtu 17 Mei 2025 , dikukuhkan di Taman Sari Hotel dan Convention Cangakan Karanganyar Kota. Mereka adalah pengurus perwakilan yang tersebar diseluruh kecamatan di kabupaten Karanganyar , dengan ketua DPD – nya Prof Dr. Drs Sutrima .
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua DPW LDII Jawa Tengah Profesor Doktor Singgih Tri Sulistiyono yang datang berjaz hitam berpeci hitam. Ikut hadir juga dalam acara ini , sejumlah pimpinan daerah , seperti Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana. Hadir juga Ketua FKUB , Ketua MUI , Perwakilan Muhammadiyah, MTA , NU dan ICMI.
Ketua DPD LDII Karanganyar , Prof Sutrima dikukuhkan untuk ketiga kalinya sebagai pimpinan daerah Karanganyar. Hal yang sama juga dialami oleh Ketua DPW Singgih Tri Sulistyono yang sudah menjabat untuk keempat kalinya. “Setelah memimpin LDII Karanganyar sepuluh tahun , saya ijin mau sekolah, dan sekarang dipilih lagi. Terima kasih saya ucapkan kepada Almarhum Sarwana dan Bapak Sudarmanto yang telah memimpin LDII Kabupaten Karanganyar,” ujar Prof Dr Drs Sutrima , saat memberikan sambutan.
Tema yang diusung dalam momen pengukuhan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten Karanganyar masa bhakti 2025-2030 , adalah Memperkuat Moderasi beragama untuk mewujudkan masyarakat Karanganyar Maju , sejahtera dan berdaya saing berbasis digital.
Kedepannya, yang dibutuhkan adalah ulama yang bernilai inklusif bukan eklusif. Negara Indonesia, yang berpancasila ini bukan negara agama, meskipun juga bukan negara sekuler.
” Maka dakwah bilhal dengan sopan santun sangat diperlukan,” ujar Prof Singgih.
Prof Singgih juga mengemukakan tentang paradigma bersanding bukan paradigma bertanding. Oleh sebab itu pengurus LDII Kabupaten Karanganyar harus bekerja sama dengan elemen lainnya.
Singgih Tri Sulistiyono , dalam kesempatan ini menegaskan sikap dan garis organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia , yang moderat. Terutama dalam menyikapi gerakan trannasional Islam yang cenderung membawa sikap sikap radikal , sehingga harus ditangkal. Menurut Singgih , LDII mencoba berusaha , untuk mengimplementasikan Islam , sebagai rahmatan lil alamin yang membawa kedamaian , kemakmuran , keadilan , dalam suasana yang penuh dialog untuk memecahkan persoalan. Jadi tidak mengedapankan kekerasan dalam mengatasi persoalan. (saf)