uklit.net – Perempuan berperan penting dalam merawat kebhinnekaan dan ekonomi keluarga. Karena perempuan memiliki karakteristik yang bisa mengakomodir perbedaan dan memiliki kemampuan multitasking dalam melakukan banyak hal, termasuk memperkuat ekonomi keluarga.
“Bila beragam potensi yang dimiliki perempuan itu bila diberdayakan untuk hal yang lebih besar lagi, maka dia memiliki kemampuan untuk menjaga keberagaman,” kata Lestari Moerdijat dalam Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan
dalam rangka penguatan soliditas antar forum dan komunitas sosial di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (30/10).
Acara sosialisasi itu dihadiri 150 peserta terdiri dari komunitas wanita Tani, kelompok tani desa, komunitas sosial, dan komunitas disabilitas itu digelar di Aula Yayasan Tarbiyatul Athfal, Desa Gemulung, Kec Pecangaan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Hadir pada acara itu, Nur Hidayat (Anggota DPRD Kabupaten Jepara) dan Ali Mansur (Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jawa Tengah).
Menurut Lestari, secara sederhana seorang ibu bisa dengan tenang menyelesaikan masalah ketika terjadi konflik antara kakak dengan adik.
“Penyelesaian konflik itu larinya ke ibu, bukan ke bapak. Ibu menjadi pengayom dan pemersatu serta memainkan peran menyelesaikan konflik,” ujar Rerie, sapaan akrab Lestari.
Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat, dari catatan sejarah perempuan-perempuan Indonesia terbukti mampu menghadirkan model kepemimpinan yang sejuk, mengutamakan cara-cara damai, empati, dan bisa memberikan penghargaan kepada mereka yang berbeda dan termajinalkan.
Para perempuan, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, juga bisa menjadi penggerak khususnya dalam membangkitkan ekonomi keluarga dan kepedulian kepada orang-orang yang tersingkirkan.
Dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Rerie yakin, perempuan bukan hanya mampu berperan menjadi tulang punggung keluarga, lebih dari itu juga bisa menjadi tulang punggung negara. (Enn)