UKLIK.NET – SRAGEN – Pilkada di Kabupaten Sragen memunculkan dua kandidat yang berusaha lolos dari verivikasi Komisi Pemilihan Umum. Kandidat Yuni – Suroto mencoret Partai Demokrat , sementara Partai Gerindra resmi memberi rekomendasi untuk Sukiman – Iriyanto alias KITO. Yuni Suroto mencoret Partai Demokrat saat mendaftar di KPU Sragen Jumat petang 4 September 2020.
Masa pendaftaran para Calon Bupati di Kabupaten Sragen digelar bersamaan dengan 21 daerah lainnya di Jawa Tengah. Para calon terutama yang diusung oleh PDI Perjuangan serempak melakukan pendaftaran pada hari pertama Jumat 4 September 2020. Tak terkecuali di Bumi Sukowati Kabupaten Sragen , pasangan Yuni – Suroto mengajak para pimpinan Parpol pengusungnya untuk menyerahkan berkas berkas pencalonan.
Yuni-Suroto datang didampingi suami dan istrinya , mengenakan seragam batik motif flora buatan pengrajin batik Kliwonan, Masaran, Sragen. Motifnya sama hanya warnanya yang berbeda, Yuni memakai warna merah dan Suroto pakai warna hijau.
Namun kejadian tak terduga muncul saat dilakukannya verivikasi dari partai partai pengusung. Ketidak hadiran secara fisik Sekretaris DPC Partai Demokrat Saefuddin memunculkan masalah. Akhirnya , Partai Demokrat sebagai pengusung pertama selain PDIP dan PKB dicoret dari daftar partai pengusung , pencoretan ini dilakukan langsung oleh Ketua DPC Partai Demokrat Sragen Budiono Rachmadi disaksikan Ketua DPC PDI Perjuangan Untung Wibowo Sukowati. Budiono Rachmadi tidak memberi keterangan saat dicegat para wartawan sebelum meninggalkan gedung KPU. ” saya no coment dulu , saya mau makan dulu , nanti saja ya ,” ujar Mas Bro , panggilan akrab Budiono Rachmadi , Ketua DPC Partai Demokrat Sragen , kepada reporter UKLIK.NET yang melaporkan langsung dari acara pendaftaran Calon Bupati di Kantor KPU Sragen , Jumat petang.
Komentar miring justru datang dari Wakil Sekretaris Partai Demokrat Jateng yang juga anggota Fraksi Demokrat Sragen , Inggus Subaryoto yang menyesalkan pencoretan Demokrat sebagai partai pengusung. Sebagai Kader paling senior , Inggus mengaku telah memberi kepercayaan kepada pengurus DPC namun ternayata gagal di tahap akhir. ” saya kecewa , sebagai kader paling senior , di Sragen ini kader yang merintis Partai Demokrat saya dan Joko Saptono , kecewa sekali,” tandas Inggus Subaryoto .
Sebelumnya , usai bersama menyanyikan Lagu Indonesia Raya , Kusdinar Yuni Sukowati menyatakan maksud dan tujuannya untuk melakukan pendaftaran , dan diterima langsung oleh Ketua KPU Sragen Minarso. Kusdinar Yuni datang bersama para pimpinan Parpol pengusungnya , seperti PDIP – PKB – Golkar – PAN – Nasdem dan Demokrat , meski akhirnya Demokrat dicoret karena tidak lengkap berkasnya.
Sehari sebelumnya , dinamika politik Pilkada Sragen dikejutkan dengan kemunculan Doktor Sukiman yang terus berjuang lolos untuk tampil dalam arena Pilkada. Sukiman sendiri mengaku sebagai representasi dari PKS sangat optimis rekomendasi diberikan kepadanya oleh PKS. Dengan keadaan ini , Sukiman yakin Partai Keadilan Sejahtera akan menantang Koalisi PDI Perjuangan untuk merebut kursi Bupati Sragen.
PKS akan menggandeng Gerindra untuk mengajukan calonnya, yaitu seorang pengusaha yang pintar mendalang, yaitu Doktor Sukiman yang berpasangan dengan Iriyanto, seorang pengusaha asli Gondang. Gerindra bahkan sudah menggelar konsolidasi dan menyerahkan rekomendasi kepada Sukiman dan Iriyanto ” KITO” , pada Kamis petang, 3 September 2020 di Kantor DPC Gerindra Kabupaten Sragen, rekom itu diserahkan oleh Sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro , disaksikan Ketua DPC Gerindra Sragen Wahyu Dwi Setyaningrum, serta para anggota Fraksi Gerindra DPRD Sragen .
” Kita bisa lihat sendiri calon kita Pak Sukiman , orangnya halus karena dalang , dan Pak Irianto yang bersuara lantang . Tinggal kita tunggu usahanya untuk bersama dengan PKS , karena selama lima tahun ini kita sudah bersama PKS,” tukas Sriyanto Saputro , mantan wartawan yang terjun ke dunia politik.
Sukiman sendiri berjanji , untuk membangun tanah kampung halamannya setelah lebih dari 32 tahun merantau dan menjadi pengusaha sukses di Bandung. ” Saya impikan tak ada lagi orang miskin di Sragen ini , karena dulu saya juga pernah miskin,” ujar Sukiman berapi-api.
Dinamikan politik di Kabupaten Sragen ini membuat Pilkada 9 Desember 2020 akan bertambah gayeng dengan suasana Sragen yang Guyub Rukun. [ Tim Jurnalis UKLIK.NET ]