uklik.net – SOLO – Mantan Bupati Kabupaten Sragen Agus Fatchur Rahman dibebaskan dari hukuman penjara pada Selasa 10 Februari 2020. Usai dari Lembaga Pemasyarakatan Sragen , Agus Fatchur Rahman harus menyelesaikan administrasi ke Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Surakarta. Selepas bebas , Agus Fatchur Rahman menegaskan sikapnya untuk mendorong demokrasi di Sragen pada Pilkada 2020 mendatang.
Politisi senior Bumi Sukowati , mantan Bupati Sragen periode 2011 – 2016 Agus Fatchur Rahman akhirnya dibebaskan dari penjara. Seusai keluar dari penjara Lembaga Pemasyarakatan Sragen , Agus didampingi istrinya serta beberapa koleganya menuju Kota Solo untuk menyelesaikan urusan administrasinya di Balai Pemasyarakatan yang berada tak jauh dari Taman Balaikambang Kota Solo.
Agus Fatchur Rahman sendiri di tahan sejak Jumat 14 Juni 2019. Saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Tipikor Semarang , Agus Fatchur Rahman divonis satu tahun penjara dan denda 50 juta rupiah.
Seharusnya , Agus Fatchur Rahman bebas pada 14 Juni 2020 , namun mendapat CB atau Cuti Bersyarat Tiga Bulan sebelum dibebaskan. Dengan status ini , Agus Fatchur Rahman harus menjalani wajib lapor hingga bulan Juni yang akan datang.
Sebagai politisi kawakan di Kabupaten Sragen , Agus Fatchur Rahman diyakini masih mempunyai banyak pendukung. Bila tak terganjal peraturan mantan napi korupsi dilarang maju dalam pencalonan Pilkada , Agus Fatchur Rahman bisa menjadi lawan berat bagi petahana Kusdinar Yuni Sukowati yang saat ini akan maju dalam Pilkada Sragen yang akan datang. Agus Fatchur Rahman sendiri mendorong para kader Partai Golongan Karya , untuk melawan petahana.
Kepada reporter uklik.net , yang mencegatnya sebelum meninggalkan Balai Pemasyarakatan Kelas 1 Surakarta , Agus Fatchur Rahman tetap bersuara lantang. ” Saya kira pepatah lama itu mengatakan , Politisi itu tidak adanya matinya. Kalo misalnya saya harus selesai pasca Musda besok , saya tetep bisa memberi input , memberi masukan kepada temen temen , apalagi bagi temen temen di Golkar , untuk terus berkiprah bagi kebaikan masyarakat Sragen,” tandas Agus Fatchur Rahman , yang meninggalkan Bapas dengan baju batik bersandal lily.
Mantan orang nomor satu di Kabupaten sragen ini memang mempunyai karakter tersendiri dalam sikap politiknya. Dalam berbagai kesempatan , Agus Fatchur Rahman selalu menyatakan sebagai politisi harus , luwes dalam pergaulan dan tegas dalam menentukan sikap.
Agus Fatchur Rahman , memegang pimpinan partai , sebagai Ketua DPD Partai Golkar selama 3 periode. Sebelum terjun ke politik praktis , Agus Fatchur Rahman adalah aktifis kepemudaan di Sragen dengan menjabat sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah. Sempat menjadi PNS di Departemen agama , Agus Fatchur Rahman terjun ke dunia politik saat berlangsungnya Pemilu 1997 dengan menjadi Anggota DPRD dari Fraksi Golkar. Selanjutnya , saat berlangsungnya Pemilihan Bupati Sragen tahun 2000 dia menjadi Wakil Bupati saat Bupatinya Untung Wiyono , dan bertahan hingga 2 periode dan berakhir tahun 2010.
Selanjutnya , saat digelarnya Pilkada 2010 , Agus yang berpasangan dengan Daryanto berhasil merebut kursi Bupati Sragen masa bhakti 2011 – 2016. Namun , saat akan mempertahankan kursinya di Pilkada 2015 , Agus yang berpasangan dengan Djoko Suprapto akhirnya dikalahkan oleh Kusdinar Yuni yang berpasangan dengan Deddy Endriyatno.
” Saya melihat kalo demokrasi itu diselewengkan menjadi politik dinasti , itu menjadi suatu yang kontraproduktif lah, bagi masyarakat Sragen , saya kira butuh figur baru wajah baru yang lebih segar , yang lebih mampu untuk bekerja. Kita sekarang sudah membuktikan, kerja mereka lima tahun itu seperti apa,” tukas Agus Fatchur Rahman , sambil berjalan menuju mobilnya , yang akan mengantarkan pulang untuk menikmati kebebasannya. ( saf )