uklik.net – Porang adalah salah satu jenis umbi-umbian dengan nama ilmiah amorphophallus muelleri yang bermanfaat untuk bahan makanan, kosmetik bahkan untuk komponen pesawat. Saat ini porang banyak dilirik dan menjadi unggulan petani untuk dibudidayakan karena memiliki nilai strategis tinggi dan berpeluang besar untuk di ekspor. Permintaan dari luar negeri akan tanaman ini cukup tinggi, antara lain dari Australia, Jepang, Tiongkok, Vietnam hingga Korea. Tingginya permintaan dari negara lain tentunya dapat membuka peluang bisnis baru yang menguntungkan bagi pertanian Indonesia.
Budidaya tanaman porang saat ini masih banyak di pulau Jawa khususnya Jawa Timur seperti daerah Madiun, Wonogiri dan Pasuruan. Namun sebenarnya, tanaman ini sangat cocok dibudidayakan di berbagai wilayah Indonesia dengan ketinggian lahan 0-700 mdpl. Tanaman ini juga cocok dikombinasikan dengan tanaman lain yang lebih besar karena porang sangat baik hidup dibawah naungan. Harga jualnya juga relatif tidak turun naik sehingga lebih mudah untuk diestimasi keuntungannya dengan modal awal untuk memulai yang dapat disesuaikan dengan budget. Hal yang tentunya sangat menarik untuk perkembangan bisnis pertanian.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa porang merupakan suatu komoditas pertanian baru yang dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan perekonomian serta taraf hidup para petani, dan pada akhirnya meningkatkan devisa negara dari ekspor. Oleh sebab itu pemerintah melalui Kementerian Pertanian harus mendukung dan serius dalam mengelolanya. Penyebarluasan budidaya porang di seluruh wilayah Indonesia yang tentunya memenuhi syarat dapat menjadi strategi awal untuk meningkatkan produksi.
Untuk meningkatkan hasil produksi pemerintah harus berkomitmen menyediakan sarana dan prasarana pertanian seperti penyediaan bibit porang yang unggul, pemberian fasilitas irigasi dan tentunya edukasi/pelatihan bagi para petani agar mampu menanam dan menghasilkan porang dengan kualitas terbaik.
Selain itu pemerintah juga dapat memberikan bantuan dana bagi para petani yang memiliki keterbatasan modal. Terakhir, dan yang paling penting adalah hilirisasi industri porang yang bertujuan mendapatkan nilai tambah dari produk mentah, pengolahan bahan mentah menjadi beberapa produk jadi atau setengah jadi seperti tepung porang, ekstrak glucomannan, mie dan beras shirataki. Hilirisasi indusri porang dapat memperkuat struktur industri, membuka lapangan pekerjaan dan menambah peluang bisnis di Indonesia.
Meskipun saat ini permintaan akan porang cukup tinggi dan harga penjualan juga tinggi, namun pemerintah jangan sampai lengah, semua upaya dan rekomendasi ini harus disertai strategi dan tetap memperhatikan kondisi perekonomian yang ada, jangan sampai komoditas yang menjadi primadona ini mengalami kejatuhan harga disaat banyak diproduksi dan hasil panen yang sedang melimpah-limpahnya tetapi permintaan pasar menurun. Penetapan harga acuan untuk standarisasi harga pembelian di tingkat petani perlu dilakukan agar tetap memberikan keuntungan bagi petani. (Lista M)