BOYOLALI – UKLIK.NET – Protes warga kepada PT KAI, selaku operator KA Bandara Internasional Adi Sumarmo (BIAS), Solo, terkait dugaan penyerobotan jalan desa dan patok dipersawahan milik petani setempat, sampai saat ini belum menemui kejelasan.
Sementara itu, pihak desa terkesan lambat bergerak menerima aduan warganya, sebab meskipun sudah 2 minggu menerima keluhan warganya, pihak desa saat ini baru tahap pengumpulan data-data yang diperlukan, untuk bahan laporan ke pihak terkait.
Rel kereta api, dengan rute stasiun Solo Balapan-Bandara Adi Sumarmo Solo berjarak sepanjang 13,5km. Sejak awal pembangunan jalur kereta tersebut, telah menuai protes warga, terkait harga tanah, yang dianggap tidak sesuai. Saat inipun sejak 29 Desember 2019, mulai beroperasi, jalur kereta masih menuai riak, ditengah warga.
Seperti yang terjadi di dukuh Jebol, Donohudan, Boyolali, sejumlah warga protes karena jalan desa setempat yang berada persis di samping rel kereta, diakui sebagai jalan inspeksi. Sebab kalau itu jalan inspeksi, seharusnya pihak BIAS, memberikan ganti rugi atau membuatkan jalan desa baru bagi warga.
Selain itu warga yang diantaranya berprofesi sebagai petani, risau, dengan adanya patok milik PT KAI, yang ditanam di persawahan milik mereka sejak lama. Sebab tanah persawahan milik mereka dan bukan milik PT KAI.
Menurut seorang warga, Pandri, sampai saat ini belum ada itikat baik dari PT KAI selaku operator KA BIAS, dengan melakukan pertemuan, untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sementara itu kepala desa Donohudan, Rohmadi, mengaku sampai saat ini pihaknya baru akan, mengumpulkan data-data terkait protes warga kepada PT. KAI.
“Kita menindaklanjuti dengan kesepakatan yang ada , dengan melengkapi dokumen yang ada , mencari pernyataan yang kredibel dari warga yang mengetahui dengan betul. Dan yang ketiga , ternyata permasalahannya tidak hanya disitu. Kita ingin memperjelas , banyak atau ada IK ( patok-patok ) yang tidak diketahui , dan masuk ketanah warga. Kita akan meminta klarifikasi , kepada PT. KAI atau Proyek Jalan Tol , karena ada keluhan dari warga,” tandas Rohmadi, ditemui Reporter UKLIK.NET diruang kerjanya, Senin(11/10) siang.
Setelah data-data seluruhnya terkumpul, baru pihaknya menyerahkan dokumen kepada pihak PT KAI. Pihaknya berharap kedua belah pihak yakni warga dukuh jebol dan PT KAI, bisa bertemu, sehingga masalah tersebut bisa terselesaikan. ( Tim Jurnalis UKLIK.NET – Salahuddin SP )