uklik.net – Meski belum lama menjabat sebagai anggota dewan propinsi Jabar komisi V bidang Kesra yang terkait pendidikan, kesejahteraan keluarga, kesehatan dan sebagainya, bunda Elly Farida sudah tak canggung. Pasalnya selama 9 tahun jadi istri Walikota Depok, membuatnya berkutat dengan bidang -bidang tersebut setiap harinya.
Reses yang bertujuan untuk menyerap aspirasi, keluhan permasalahan, kritik dan kebutuhan masyarakat kali ini dilaksanakan di GOR Wadas ,Pancoran mas, Senin ( 12/11/25) setelah sebelumnya juga dilaksanakan di Kecamatan Limo. Dalam kesempatan ini Elly Farida didampingi Hafid Nasir, anggota DPRD kota Depok.
” Saya gembira yang hadir melebihi ekspektasi, berarti harapan mereka untuk menyampaikan aspirasi nya juga besar. Sengaja saya bersama dewan kota Depok. Karena ini menyangkut kota Depok, jika ada hal – hal yang harusnya diselesaikan tingkat propinsi akan saya proses. Namun jika permasalahan tersebut menyangkut wilayah dewan kota maka akan ditangani pak Hafid Nasir. Dengan adanya dewan propinsi dan kota maka kebijakan kami bisa bersinergi dan lebih mudah tertangani ,” ujar Bunda Elly.
Regulasi masa reses mengikuti masa persidangan, yang dilakukan sebanyak 3 kali dalam setahun atau 14 kali reses dalam periode 5 tahun masa jabatan DPRD. Selain menindaklanjuti aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat, reses merupakan pertanggung jawaban moral dan politis kepada konstituen di dapil masing-masing .
Hal senada disampaikan Hafid Nasir, menurutnya reses anggota DPR RI dan DPRD propinsi harus didampingi anggota DPRD dari kota.
” Ini karena sesuai dengan tingkatannya biasanya pertanyaan pertanyaan dari masyarakat tuh lebih pada persoalan tingkat kota . Jadi anggota DPRD pusat dan provinsi mengajak agar klop bisa kolaborasi menyelesaikan persoalan2 nya,” ujarnya.
Ada yang menarik dalam reses ini, yakni kebutuhan masyarakat akan sekolah negeri. Menurut Bunda Elly, pihaknya terus gigih memperjuangkan adanya tambahan sekolah negeri di Depok yang warganya begitu banyak tak sebanding dengan sekolah yang ada. Sementara propinsi punya keinginan memprioritaskan pembangunan sekolah di wilayah lain yang minim sekolah dan jauh dari perkotaan.
” Saya tetap memperjuangkan, karena memang Depok sangat membutuhkan, lulusan SMP begitu banyaknya tak sebanding dengan jumlah SMA yang jadi kewenangan propinsi,” ujarnya.
Terkait dengan sekolah, sebenarnya agak sulit diwujudkan dalam waktu dekat karena pasti butuh waktu meski sudah direncanakan penambahan sekolah.
Meski kondisinya seperti itu kita punya solusinya, ujar Hafid Nasir. ” Tapi ortu jangan cemas Depok kan di pemerintahan Idris ini punya Kartu Depok Sejahtera, Lewat KDS ini mereka bisa menyekolahkan anaknya di swasta ada beasiswa diberikan pada mereka. Mekanisme nya nanti sekolah SD dan SMP swasta bersurat pada Disdik dan yang sama ke dinas sosial. Karena Disdik hanya menangani SD-SMP. Jadi dengan program beasiswa dari pemerintah kota ini gak perlu lagi bayar uang masuk/uang gedung dan SPP. Saya harap mereka yang kurang mampu secara aturan bisa mendaftar ke DTKS ya sehingga nanti bisa memperoleh beasiswa melalui KDS,” ujar Hafid Nasir. Ia berharap KDS yang bermanfaat untuk masyarakat ini bisa terus berkelanjutan.
Di akhir resesnya Bunda Elly berharap dirinya sebagai anggota dewan mewakili PKS bisa mengakomodir apa yang jadi saran masukan dari masyarakat dan memenuhi amanah. ( d’toro )