Didampingi kedua putranya berikut anak menantu dan cucu, Kamis (17/8) SBY membuka pintu museum dikemas dengan memadukan teknologi digital disertai efek pencahayaan modern.
Tampak hadir sejumlah tokoh nasional seperti Wapres ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla, Wapres ke-11 RI Budiono,
Terlihat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) duduk di tengah barisan terdepan. Di samping SBY tampak ada Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Chairman CT Corp Chairul Tanjung bersama istri Anita Tanjung. Bacapres Anies Baswedan, Hatta Rajasa, Aburizal Bakrie, Dahlan Iskan serta para menteri kabinet Indonesia Bersatu jilid I dan II.
Para tamu undangan yang hadir kemudian diajak memasuki museum yang dipenuhi lukisan, diorama serta karya seni terkait perjalanan hidup SBY sejak masih kecil, berkarir di militer hingga akhirnya terpilih menjadi Presiden ke-6 RI selama dua periode.
Dalam pidato sambutannya yang cukup panjang, SBY mengatakan bahwa pembangunan museum dan galeri SBY*ANI tersebut menjadi bukti cintanya terhadap masyarakat Indonesia, institusi TNI tempatnya berkarir di dunia kemiliteran, serta sang istri almarhumah Ani Yudhoyono yang lebih dukungan berpulang sebelum mimpi membangun museum itu terwujud.
“Museum dan Galeri ini bentuk rasa cinta saya kepada rakyat, TNI dan istri saya tercinta Ani Yudhoyono,” ucap SBY saat menyampaikan pidato sambutan.
Dikatakan, sosok Ani yang mendorong SBY untuk segera membangun Museum dan Galeri SBY*ANI di tanah kelahiran SBY di Pacitan.
Cita-cita itu menguat tatkala Ani sedang berjuang melawan sakit pada 2019. Asa untuk membangun museum bersama SBY belum sempat terwujud hingga ibu negara Presiden ke-6 RI itu berpulang.
Namun mimpi itu tidak pernah padam. Cinta tulus SBY menguatkannya untuk membangun museum dan galeri SBY*ANI di Kota 1001 Goa, Pacitan.
“Merasa bersyukur amanah almarhum telah ditunaikan. Semoga tersenyum dan turut bahagia dengan peresmian ini,” lanjut dia.
SBY mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang hadir malam itu, yang datang dari Jakarta, dan daerah-daerah lain di Indonesia.
“Semoga ini membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua, masyarakat Pacitan, masyarakat Jawa Timur, dan masyarakat Indonesia,” kata SBY.
Ia mengatakan, peresmian museum dan galeri SBY*ANI sengaja dipilih pada tanggal 17 Agustus 2023, bertepatan dengan HUT RI karena dinilai sebagai hari yang bersejarah.
“Hari ini baik karena berbarengan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Semoga museum ini bisa menjadi bagian dari perjalanan bangsa kita ke arah yang lebih baik,” SBY menjelaskan.
Museum dan galeri ini menurut SBY, bisa menembus dimensi waktu, masa lalu, masa kini, dan masa depan.
“Belajar dari masa lalu, hidup di masa kini, dan membangun harapan untuk masa depan,” lanjutnya.
SBY berharap dengan hadirnya museum ini bisa menginspirasi generasi muda. “Untuk meraih cita cita besar, tidak ada jalan yang lunak, tidak ada resep ajaib. Tapi dengan pilihan prinsip dan jalan yang benar, selalu ada jalan dan solusi,” jelas SBY.
Selain menampilkan cerita masa muda SBY di Pacitan dan pengabdiannya sebagai abdi negara, museum ini juga memiliki Galeri Seni Ani Yudhoyono yang memajang koleksi seni SBY dan Ani.
“Sebagian besar adalah karya seniman-seniman Indonesia. Ada juga lukisan saya, serta fotografi karya Ibu Ani. Kami punya cita-cita menjadi bagian dari seni budaya agar Indonesia semakin indah dan teduh. Hadirnya seni akan mendatangkan kedamaian, ketentraman, dan kerukunan antar sesama,” lanjut dia.
Acara peresmian ditutup dengan tur keliling museum dua lantai ini.
Setelah resmi dibuka malam ini, Museum dan Galeri SBY*ANI resmi dibuka untuk umum mulai Jumat, 18 Agustus 2023, terhitung mulai pukul 09.00-17.00 WIB.
Harga tiket masuk (HTM) museum SBY*ANI dijual bervariasi. Untuk warga Pacitan cukup hanya membayar Rp25 ribu sekali masuk, sedangkan untuk wisatawan lokal luar Pacitan dikenakan harga Rp50 ribu, dan HTM untuk wisatawan mancanegara adalah Rp100 ribu per orang. (SAFRUDIN)